Seniman Bali Tidak Perlu Menghindari Teknologi
Karya seni yang bagus itu selalu memiliki nilai kekinian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times – Nasib seni lukis Indonesia di tangan generasi muda, dan pengaruh perkembangan teknologi saat ini menjadi teka-teki tersendiri. Sebab banyak anak muda yang bersentuhan dengan teknologi, dan berpeluang memanfaatkan potensi tersebut untuk mendukungnya berkarya. Hal tersebut disampaikan dalam acara Indonesia The Land of Art seri ketiga di The Apurva Kempinski Bali pada Oktober 2023 belum lama ini.
Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Prof Dr Wayan Kun Adnyana, menyebutkan Bali memang memiliki potensi melahirkan seniman-seniman muda terutama di Indonesia. Ia telah mencatat kenaikan minat di perguruan tinggi untuk menjadi calon seniman. Nah, bagaimana nasib seni lukis di tangan generasi muda, dan pengaruh perkembangan teknologi saat ini?
1. Ke depannya, seni rupa berbasis teknologi akan mampu bersanding
Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Prof Dr Wayan Kun Adnyana yang juga seorang seniman lukis, menyampaikan fenomena yang diproyeksikan untuk tantangan masa depan saat ini adalah bagaimana hadirnya perangkat teknologi informasi menjadi bagian utuh dalam proses inovasi dan kreativitas seni rupa. Seni-seni berbasis teknologi kini sangat populer dan menjadi penyanding.
Lalu di mana perbedaannya? Ia menjelaskan, begitu masa modernis mengakui keunggulan itu hanya semata-mata baru, dan yang tidak baru menjadi tertinggal, diabaikan, diduga bukan seni lagi, maka dan di masa depan seluruhnya bersanding menjadi satu dengan yang lain dan tidak membedakan.
“Jadi memang memandang masa depan seni rupa tidak sederhana. Karena seni rupa dalam beberapa frame atau cara pandang yang dibangun bahwa masa depan adalah kesadaran tentang kekinian. Apa pun tentang masa depan sekaligus hari ini,” ungkapnya.