TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Peribahasa Bahasa Bali Tentang Asmara

Buat nyindir temanmu juga bisa nih. Hehe

Foto hanya ilustrasi. (Pexels.com/vjapratama)

Penulis: Community Writer, Ari Budiadnyana

Dalam suatu hubungan asmara biasanya sering menggunakan peribahasa untuk menggambarkan perjalanan kisah pasangan. Bahasa Bali juga terdapat peribahasa untuk mengungkapkan hal yang berkaitan dengan asmara. Berikut ini 10 peribahasa Bahasa Bali tentang asmara, bisa kamu gunakan untuk menggambarkan hubungan temanmu atau pengalaman pribadi.

Baca Juga: 10 Ucapan Romantis Bahasa Bali, Dijamin Pasanganmu Baper

1. Tresna ne matepuk asibak lima (Cinta bertepuk sebelah tangan)

Foto hanya ilustrasi. (Pixabay.com/aliceabc0)

Peribahasa ini sangat populer digunakan untuk menggambarkan kamu sedang menyukai seseorang, namun dia menolak.

2. Boh-bohan kedis dara, yen paekin makeber (Jinak-jinak merpati, kalau didekati akan terbang)

foto ilustrasi merpati (pixabay.com/kieutruongphoto)

Peribahasa ini memiliki arti, seseorang yang kelihatannya mudah didekati, namun ternyata tidak memberikan respon atau malah menjauh.

3. Cara dagang kasur, ileh-eleh tegen, anak len ane nganggo (Seperti orang jualan kasur, ke mana-mana digotong, namun orang lain yang menggunakan)

ilustrasi kasur yang nyaman. (Unsplash.com/Andrea Davis)

Ungkapan ini cocok diberikan kepada kamu yang telah mengorbankan waktu untuk gebetan, namun dia memilih orang lain.

4. Tresna mabunga-bunga (Cinta berbunga-bunga)

foto ilustrasi (pexels.com/Josh Willink)

Tresna mabunga-bunga biasanya ditujukan kepada pasangan yang baru saja jadian. Kebanyakan mereka lagi berbunga-bunga kalau baru jadian.

5. Sekadi batun kaang di tengah pasih, kukuh kena ombak (Seperti batu karang di tengah lautan, kokoh walaupun diterjang ombak)

foto ilustrasi batu karang (pixabay.com/Aurel-Breizh)

Ini adalah peribahasa yang digunakan untuk mengambarkan kesetiaan cinta seseorang kepada pasangannya. Bagaikan batu karang yang tetap kokoh meskipun diterjang ombak lautan.

Baca Juga: Percakapan Bahasa Bali sehari-hari di Pasar

6. Selem-selem jukut undis, kuahne bangkit (Hitamnya sayur undis, kuahnya gurih)

Foto hanya ilustrasi. (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ungkapan ini menandakan kamu jangan menilai penampilan seseorang atau pasangan dari luar. Karena hatinya baik meskipun secara penampilan tidak menarik.

7. Buka nangkep balang dadua, kadaduane tuara bakat (Seperti menangkap dua belalang, keduanya tidak berhasil ditangkap)

foto ilustrasi belalang (pixabay.com/NamHarper)

Ungkapan ini cocok diberikan kepada orang yang kemaruk, maunya mencoba mendekati dua orang. Namun keduanya tidak ada yang berhasil menjadi pasangannya.

Baca Juga: 6 Ucapan Ulang Tahun dalam Bahasa Bali

8. Payuk prungpung misi brem (Tempat makanan yang jelek, namun isinya brem)

foto ilustrasi (pexels.com/Tobi)

Ungkapan ini menggambarkan seseorang yang dari luarnya terlihat sederhana, namun ternyata ia berkelimpahan harta. Brem di sini digambarkan sebagai minuman yang berasal dari fermentasi beras atau anggur dan harganya mahal.

9. Buka bukite ejohin katon ngerawit (Seperti bukit yang dilihat dari jauh, bentuknya mulus)

Foto hanya ilustrasi. (Pixabay.com/jpeter2)

Peribahasa ini cocok diberikan kepada seseorang yang lagi PDKT, dan paras calon pasangannya terlihat menawan dari jauh, namun saat dilihat dari dekat terlihat kurang menarik.

Berita Terkini Lainnya