5 Alasan Mendaki Gunung Jangan Ikut Tren, yang Rugi Kamu!

Kasihan alamnya gak dinikmati beneran

Tren mencintai alam bisa membentuk beberapa komunitas baru menjadi lebih besar, dan mempunyai banyak pengikutnya sendiri. Namun ini akan merugikan beberapa pihak jika mendaki gunung hanya sebatas tren. Apalagi tidak akan memberikan banyak manfaat bagi alam, apabila tidak adanya kesadaran untuk mencintai alam yang sudah seharusnya kamu lakukan selama ini.

Mendaki gunung atau hiking telah menjadi aktivitas outdoor yang populer belakangan ini, terutama di kalangan muda. Banyak orang yang terpesona oleh keindahan alam dan mencoba mengikuti tren mendaki gunung. Namun sebaiknya kamu tidak hanya melihat mendaki gunung sebagai tren semata, tetapi juga mempertimbangkan manfaat lain dari kegiatan ini. Berikut ini adalah 5 alasan mendaki gunung jangan ikut tren.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Mendaki Gunung di Indonesia Lagi Digemari

Baca Juga: 10 Sikap yang Dilarang saat Mendaki Gunung di Bali

1. Kesehatan fisik dan mental

5 Alasan Mendaki Gunung Jangan Ikut Tren, yang Rugi Kamu!ilustrasi pendaki gunung(pexels.com/ninauhlikova)

Mendaki gunung merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu meningkatkan kebugaran tubuh dan kesehatan mental.

Aktivitas ini dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh, mengurangi risiko penyakit kronis seperti obesitas dan diabetes, serta mengurangi stres dan kecemasan.

2. Menjelajahi keindahan alam

5 Alasan Mendaki Gunung Jangan Ikut Tren, yang Rugi Kamu!ilustrasi pendaki gunung(pexels.com/andreitanase)

Mendaki gunung dapat memberikan pengalaman menjelajahi keindahan alam yang luar biasa. Dari puncak gunung, kamu dapat melihat pemandangan alam yang spektakuler, seperti panorama pegunungan, hutan, hingga sungai.

Keindahan alam yang luar biasa ini dapat memberikan rasa tenang dan damai bagi seorang pendaki. Keindahan alam bisa menjadi bentuk healing terbaik untuk kamu yang stres dengan suasana perkotaan.

3. Meningkatkan rasa percaya diri

5 Alasan Mendaki Gunung Jangan Ikut Tren, yang Rugi Kamu!ilustrasi pendaki gunung(pexels.com/egiazwulfikri)

Mendaki gunung dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri dalam dirimu selama ini. Dalam mendaki gunung, kamu harus menghadapi berbagai tantangan, termasuk medan yang sulit, cuaca buruk, dan kelelahan.

Dengan berhasil menaklukkan gunung, kamu akan merasa bangga dan percaya diri bahwa dirimu mampu mengatasi tantangan tersebut.

4. Memperluas lingkungan sosial

5 Alasan Mendaki Gunung Jangan Ikut Tren, yang Rugi Kamu!ilustrasi pendaki gunung(pexels.com/lorenzocastellino)

Mendaki gunung juga dapat membantu memperluas lingkungan sosialmu. Kamu dapat bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat sama, bertukar pengalaman, dan membangun hubungan baru.

Hal ini dapat membantu kamu dalam memperluas jaringan sosial dan memperkaya pengalaman hidup. Selain itu bisa menjadi jembatan untuk mengenal orang-orang baru dalam hidupmu selama ini.

5. Menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap alam

5 Alasan Mendaki Gunung Jangan Ikut Tren, yang Rugi Kamu!ilustrasi mendaki gunung(pexels.com/emrah)

Mendaki gunung juga dapat membantu menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap alam. Dalam mendaki gunung, kamu harus mematuhi aturan dan etika mendaki gunung, seperti menjaga kebersihan lingkungan, tidak merusak tanaman atau satwa liar, dan membuang sampah pada tempatnya.

Dengan mematuhi aturan dan etika mendaki gunung, kamu dapat membantu menjaga kelestarian alam dan menjadi agen perubahan yang positif.

Selain memberikan pengalaman menjelajahi keindahan alam, mendaki gunung juga dapat memberikan manfaat kesehatan fisik dan mental, meningkatkan rasa percaya diri, memperluas lingkungan sosial, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap alam. Dalam menjalankan aktivitas ini, sebaiknya kamu mempersiapkan semuanya agar bisa lebih siap ketika akan menjalani pendakian yang melelahkan nantinya.

febi wahyudi Photo Community Writer febi wahyudi

Seorang pecinta alam dan menyukai dunia menulis serta membaca

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya