TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rumah Film Sang Karsa, Tempat Belajar dan Nobar di Buleleng

Terbuka bagi siapa pun yang tertarik dengan dunia film

Rumah Film Sang Karsa (instagram.com/sangkarsa)

Dunia film di Bali maupun Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan. Banyak karya film-film sineas lokal maupun nasional yang bisa kamu temukan. Mulai dari film pendek, film dokumentar, hingga film-film layar lebar. Karya film ini pun gak lepas dari rumah produksi film maupun orang-orang yang terjun langsung di dalamnya.

Ada satu rumah film di Kabupaten Buleleng bernama Rumah Film Sang Karsa. Lokasinya di Jalan Seririt-Singaraja, Temukus, Kecamatan Banjar. Tempat ini didirikan oleh Putu Kusuma Wiajaya, seorang sutradara film yang telah menempuh pendidikan film di Amsterdam. Dia mengatakan, Rumah Film Sang Karsa merupakan ruang atau tempat untuk berkumpul menikmati film bersama-sama, serta tempat edukasi tentang proses pembuatan film dari awal hingga akhir.

“Setelah saya kembali ke Buleleng, saya berusaha sekuat tenaga untuk membangun ruang tontonan. Kebetulan juga, romantisme bioskop itu hilang di kota kami, karena pengunjung bioskop sedikit dan Kota Singaraja yang terpencil pun tidak ada bioskop. Rumah film ini didirikan atas kegelisahan saya dengan anak-anak di sana yang tidak punya kesempatan untuk menyaksikan film secara bersama-sama, serta mengenalkan akan proses pembuatan film itu sendiri,” terangnya saat ditemui di Kota Denpasar baru-baru ini.

Nah, seperti apa kisah Rumah Film Sang Karsa dan apa saja yang ada di dalamnya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini, ya!

1. Latar belakang berdirinya Rumah Film Sang Karsa

Salah satu ruang pertemuan di Rumah Film Sang Karsa (instagram.com/sangkarsa)

Rumah Film Sang Karsa didirikan hampir bersamaan dengan berdirinya Minikino, yaitu 10 tahun yang lalu atau sekitar tahun 2014. Wijaya menceritakan, gagasan awal membuat rumah film ini bermodal nekat. Dia ingin mengajak orang-orang untuk melihat dan mengalami pengalaman menonton bersama di ruang gelap.

“Saya sangat sedih melihat masa remaja anak-anak yang tidak tahu tentang film. Film yang mereka tahu itu ya, yang ada di televisi, sedangkan yang diputar di televisi itu bukan sebuah film. Film itu di dalam ruang gelap dan kita berkonsentrasi pada layar lebar. Inilah gagasan yang memulai saya membangun rumah film ini,” ujarnya.

Menurutnya, sebuah kota akan berbahaya jika tidak ada bioskop karena tidak ada komunikasi antar penduduk terhadap sesuatu yang menjadi barometer.

“Misalnya saja bahan obrolannya jadi lebih banyak ke arah politik. Contohnya seperti ini, film Ada Apa dengan Cinta ketika booming, anak-anak muda akan membicarakan itu. Rangga menjadi role model laki-laki, dan Cinta jadi role model perempuan. Mereka akan berdiskusi, dan itu bisa menghambat pikiran-pikiran negatif yang mungkin muncul dalam pergaulan anak muda,” lanjutnya.

Rumah Film Sang Karsa hadir menjadi tempat atau media untuk mengajak anak-anak lebih mengenal serta mengetahui tentang film. Di samping itu, menjadi ruang untuk berkreasi membuat film.

2. Aktivitas yang bisa dilakukan di Rumah Film Sang Karsa

Proses pembelajaran pembuatan film (instagram.com/sangkarsa)

Rumah Film Sang Karsa terbuka untuk umum dan bisa dikunjungi kapan saja. Namun, sebelum berangkat, kamu perlu membuat janji temu terlebih dahulu dengan Putu Kusuma Wijaya. Selama di rumah film tersebut, kamu bisa berbincang santai dan belajar mengenai proses pembuatan film.

“Baru beberapa waktu lalu kami mengadakan pelatihan sebanyak 40 orang dari berbagai sekolah. Pelatihan ini lengkap, mulai dari menulis script hingga film jadi. Sehingga dengan rumah film ini saya ingin ajak untuk membuat, berkreasi, dan menikmati film itu sendiri,” tuturnya.

Hampir setiap hari Sabtu dan Minggu mulai pukul 16.00 Wita, ada pemutaran film yang bisa diikuti oleh semua orang. Jadwal lengkap dan jenis film yang diputar akan diumumkan melalui lama media sosial Rumah Film Sang Karsa. Semua orang bisa datang dan ikut serta menonton dengan gratis.

3. Harapan Rumah Film Sang Karsa ke depan

Ada sesi nonton bareng yang bisa diikuti (instagram.com/sangkarsa)

Putu melanjutkan, banyak kegiatan tentang film dan kemeriahan di Rumah Film Sang Karsa. Ia berusaha menanamkan bibit-bibit baru, sehingga suatu saat perfilman menjadi sangat meriah dan bisa melahirkan film-film penting dari daerah Buleleng

“Saya berharap bisa terjadi sebuah kemeriahan seperti apa yang terjadi di Jogja. Kota tersebut sudah mampu dan berhasil dengan kegigihan Garin Nugroho untuk mempromosikan ruang dan waktu film seni,” jelasnya.

Rumah Film Sang Karsa bisa jadi pilihan tempat berkumpul dan nonton film bersama, maupun belajar mengenai proses pembuatan film itu sendiri. Buat kamu yang tertarik dengan dunia film, jangan lupa mampir ke Rumah Film Sang Karsa ya!

Verified Writer

Natalia Indah Kartikaningrum

Mbak-mbak rambut pendek yang paling suka diajak ngopi atau sunsetan bareng.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya