3 Tanda Seseorang Sebenarnya Gak Jago Amat
ilustrasi berbicara di depan orang lain (pexels.com/RODNAE Productions)
Di dunia ini, ada banyak bidang pekerjaan yang dapat dipilih sesuai dengan minat, bakat, ataupun kesempatan yang dimiliki. Biasanya di dalam suatu bidang akan ada orang-orang yang ahli. Mereka mempunyai kemampuan yang jauh melebihi orang lain, sehingga pantas menyandang gelar-gelar jagoan yang merepresentasikan ilmunya.
Kendati demikian, tidak jarang pula ditemui sosok-sosok yang mengklaim dirinya sebagai orang ahli. Berbekal beberapa pencapaian yang dirasa membanggakan, mereka begitu percaya diri mengatakan bahwa merekalah yang terbaik. Namun, sebenarnya kelompok orang seperti itu tidaklah jago-jago amat bila masih menunjukkan beberapa tanda berikut ini.
1. Lebih sering mengumbar kata-kata daripada kerja nyata
ilustrasi mengobrol (pexels.com/RODNAE Productions)Sudah bukan rahasia lagi bahwa seseorang yang memiliki kemampuan luar biasa dalam bidang yang dia kuasai biasanya justru akan tampil sederhana. Tidak banyak bicara, apa lagi menyombongkan diri, tetapi selalu berhasil memberikan bukti kehebatannya lewat hasil karya nyata yang berkualitas tinggi. Kalau sudah begini, jelas siapa pun akan memberikan pengakuan dan apresiasi.
Berbeda situasi dengan orang yang mengklaim dirinya merupakan seorang ahli. Alih-alih memberikan bukti konkret dan dapat dirasakan manfaatnya, dia akan lebih memilih untuk mengumbar kata-kata yang dirasa bisa meyakinkan orang lain. Hal ini dilakukan sebab sebenarnya dia tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk melakukan suatu pekerjaan, tetapi terlalu gengsi untuk mengakuinya.
2. Selalu takut akan tersaingi
ilustrasi karyawati yang sedang mengobrol di waktu luang (pexels.com/Ketut Subiyanto)Tidak dapat dimungkiri bahwa persaingan, baik yang disengaja atau pun tidak, dalam setiap bidang pekerjaan pasti akan selalu ada. Pasalnya, perkembangan zaman dan kemajuan teknologi tentu menuntut orang-orang yang menjalankan tugas tersebut untuk turut meningkatkan kemampuan diri. Sebab tanpa adanya perkembangan, maka jelas dapat mengalami ketertinggalan yang merugikan banyak pihak.
Namun, hal seperti ini tampaknya tidak terlalu membuat pusing mereka yang memang benar-benar memiliki keahlian. Pasalnya, orang-orang ini telah menanamkan dasar ilmu yang kuat dan punya semangat belajar tinggi. Hasilnya, mereka tidak akan pernah takut tersaingi. Sebaliknya, mereka justru semakin senang bila ada orang lain yang juga semangat untuk berkembang karena berpotensi menciptakan kolaborasi yang hebat.
Nah, lain lagi dengan orang yang hanya mengaku bahwa dirinya jago. Alih-alih senang belajar dan mau berbagi ilmu, mereka malah menandai siapa saja yang berpotensi menjadi lawan tangguh dan berusaha menghalangi agar tidak tersaingi.
3. Hanya ingin menangani hal-hal yang cenderung mudah
ilustrasi pekerja kantoran (pexels.com/Canva Studio)Keahlian seseorang baru akan teruji tatkala dihadapkan dengan situasi yang rumit. Pasalnya, keadaan seperti ini sering kali menuntut kemampuan yang lebih dari sekadar teori, tetapi juga pengalaman yang melahirkan beragam pengetahuan baru. Semua itu diolah sedemikian rupa agar dapat digunakan sebagai “senjata” untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi.
Nah, kalau kamu bertemu dengan seseorang yang mengaku jago dalam suatu bidang, tetapi ternyata hanya bersedia menangani hal-hal yang cenderung mudah, maka jelas bahwa keahliannya patut dipertanyakan. Bisa saja, mereka sengaja menghindari tantangan karena tidak ingin mengalami kesulitan atau takut bila kemampuan diri yang sebenarnya belum seberapa itu akan terungkap. Duh, kalau modal klaim tanpa bukti begini, semua orang juga bisa, ya?
Orang yang benar-benar memiliki kemampuan hebat dan ahli dalam suatu bidang biasanya akan cenderung bersikap tenang. Mereka memahami betul ilmu padi, di mana semakin berisi, artinya semakin merunduk. Jika ada orang mengaku bahwa dirinyalah yang terbaik tanpa ada bukti nyata, mungkin sebenarnya dia tidak jago-jago amat.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
