TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Bikin Karya Foto Jurnalistik Lewat Teknik EDFAT

Kalau punya teknik yang lain, bagi ilmunya ya

flickr.com/kennyholston

Fotografi jurnalistik dapat dikatakan sebagai seni bercerita lewat foto. Seorang foto jurnalis dituntut untuk merangkai kata-kata lewat gambar yang diabadikan dalam sebuah peristiwa. Bercerita lewat foto tidak semudah yang dibayangkan. Karena kita harus menyampaikan fakta di lapangan, dan menghindari misrepresentasi maupun penekanan stereotipe tertentu.

Jangan sampai foto yang diabadikan, justru menimbulkan opini liar di masyarakat.

Sebuah karya foto jurnalistik sudah selayaknya dapat menyampaikan pesan yang tepat dalam suatu peristiwa. Supaya tidak membosankan, foto jurnalistik dituntut untuk mempunyai variasi visual. Maka dari itu, menggunakan Teknik EDFAT merupakan cara untuk memperkaya visualisasi dalam fotografi jurnalistik. Teknik ini diperkenalkan di Walter Cronkite School of Journalism and Telecommunication, Universitas Arizona.

EDFAT merupakan singkatan dari Entire, Detail, Framing, Angle, dan Time. Penggunaan teknik ini dapat melatih cara pandang kita ketika menangkap momen dalam sebuah peristiwa.

Untuk membuat foto jurnalistikmu lebih berkesan, yuk simak 5 teknik di bawah ini, terinspirasi dari digital-photography-school.com, oneslidephotography.com, dan canon-asia.com.

1. Entire

dok. pribadi/Denny Kristianto Mukti Stefanus

Sesuai dengan namanya, entire yang berarti keseluruhan merupakan teknik mengambil gambar secara keseluruhan. Entire sering disebut juga sebagai estabilishing shot. Pengambilan foto dengan teknik ini bertujuan untuk menggambarkan di mana dan bagaimana suasana secara keseluruhan dalam suatu momen atau peristiwa. Biasanya, foto yang diambil dengan teknik entire digunakan sebagai pembuka dalam sebuah photo story.

Secara teknis pengambilan foto dengan teknik entire  menggunakan lensa sudut lebar dengan lensa wide seperti lensa 12mm, 24mm, maupun 35mm. Tujuannya untuk mendapatkan detail secara keseluruhan. Jika ingin lebih simple, gunakanlah lensa zoom. Karena lensa ini memiliki rentang ukuran yang dapat diatur sehingga lebih fleksibel seperti lensa 14-55mm.

2. Detail

dok. pribadi/Denny Kristianto Mukti Stefanus

Berbeda dengan entire yang mengharuskan kita untuk menangkap gambar secara keseluruhan, teknik detail menuntut untuk selangkah lebih dekat dengan subjek foto. Tujuan penggunaan teknik ini untuk mendapatkan sudut pandang yang lebih rinci. Sehingga kita dapat memperoleh foto secara close up seperti ekspresi wajah, simbol, maupun benda di sekitar lokasi peristiwa.

Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan foto detail. Pertama, mendekati subjek yang akan kita bidik. Kedua, menggunakan lensa tele, lensa ini memungkinkan kita untuk mendapatkan detail tanpa harus mendekati subjek foto. Karena lensa tele mempunyai focal length relatif panjang dibandingkan dengan lensa lain.

3. Framing

dok. pribadi/Denny Kristianto Mukti Stefanus

Berasal dari kata frame yang berarti bingkai, teknik framing  merupakan cara membingkai subjek dalam sebuah foto. Membingkai subjek dalam sebuah foto akan menguji daya kreativitas, karena kita diharuskan untuk memanfaatkan objek atau benda-benda di sekitar subjek agar dapat membentuk sebuah bingkai.

Frame atau bingkai ini dapat memperkuat point of interest dalam sebuah foto. Selain itu, bingkai foto dapat memberikan konteks terhadap subjek yang ada di dalam foto, sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami.

4. Angle

dok. pribadi/Denny Kristianto Mukti Stefanus

Angle merupakan sudut pengambilan gambar yang ditentukan oleh fotografer. Biasanya seorang fotografer akan melakukan observasi untuk menentukan sudut pengambilan gambar mana yang paling baik. Penting untuk menentukan angle apa yang akan diambil, karena sudut pengambilan gambar dapat menentukan pesan apa yang akan disampaikan.

Terdapat berbagai jenis angle yang dapat diterapkan dalam foto jurnalistik seperti eye level, high angle, low angle. Bahkan kita dapat memanfaatkan drone untuk mengambil gambar seperti pengelihatan seekor burung atau biasa disebut dengan bird eye view.

Writer

Denny Kristianto Mukti Stefanus

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya