TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Maestro Ogoh-ogoh di Bali, Karyanya Selalu Ditunggu-tunggu

Para pemuda Bali mulai bersiap membuat ogoh-ogoh nih

Ogoh-ogoh Raja Buduh (instagram.com/gusman_surya)

Bali sebagai pulau yang terkenal akan seni dan budayanya. Sebut saja tradisi ogoh-ogoh, yang dibuat untuk menyambut perayaan Hari Raya Nyepi setiap tahunnya.

Ogoh-ogoh ini selalu diprakarsai oleh seniman-seniman pembuat ogoh-ogoh yang sering disebut dengan nama undagi. Bali terdapat banyak undagi ogoh-ogoh, dan karyanya selalu dinanti-nantikan. Siapa saja para undagi atau bisa dikatakan maestro ogoh-ogoh ini?

Baca Juga: [OPINI] Perbedaan Membuat Ogoh-ogoh dari Bambu Vs Styrofoam

Baca Juga: 12 Fakta Ogoh-ogoh di Bali, Bukan Sarana Wajib Sebelum Nyepi

1. Marmar Herayukti

Ogoh-ogoh Meme Dewa Ratu (instagram.com/marmarherrz)

Pemilik nama lengkap Putu Marmar Herayukti atau akrab disapa Marmar ini dikenal sebagai vokalis band Ripper Clown, seniman tato, seniman patung, dan seniman ogoh-ogoh. Pemuda asal Banjar Gemeh, Kota Denpasar ini selalu membuat ogoh-ogoh dari bahan-bahan alami. Karya milik Marmar terkenal memiliki tingkat detail yang sangat tinggi, dan tema ogoh-ogohnya sangat filosofis.

Ia juga termasuk pelopor sekeha teruna teruni agar kembali membuat ogoh-ogoh dari bambu di tengah maraknya bahan styrofoam. Saat ini, ogoh-ogoh dari Banjar Gemeh selalu ditunggu-tunggu kehadirannya, baik selama pembuatan maupun pawai di area Catur Muka pada malam Pengerupukan.

2. Kedux

Kedux diantara kepala ogoh-ogoh hasil karyanya. (Instagram.com/keduxgarage)

Nyoman Gede Sentana Putra atau akrab disapa Kedux ini dikenal sebagai pemilik rumah modifikasi motor Kedux Garage. Kedux dikenal sebagai undagi ogoh-ogoh yang berasal dari Banjar Tain Siat, Kota Denpasar.

Sama dengan milik Marmar, ogoh-ogoh karya Kedux selalu membuat penasaran warga. Desain ogoh-ogoh yang dibuat oleh modifikator motor ini memiliki tingkat kerumitan tinggi. Sebut saja ogoh-ogoh Bade Mas, Kepet Agung, Tedung Agung, hingga Kumbakarna. Karena bergelut dengan mekanik, Kedux memadukannya dengan teknik-teknik mekanik untuk menggerakkan ogoh-ogoh.

3. Gus Man Surya

Gus Man Surya. (Instagram.com/gusman_surya)

Ida Bagus Nyoman Surya Wigenam atau sering disapa Gusman adalah undagi ogoh-ogoh yang berasal dari Banjar Kelodan, Tampak Siring, Kabupaten Gianyar. Ogoh-ogoh hasil karya maestro Tampak Siring ini menonjolkan detail anatomi tubuh dan ukuran ogoh-ogoh yang sangat besar.

Hal ini dipengaruhi oleh gaya seni patung Tampak Siring yang dipengaruhi oleh karakter film Hollywood dengan ciri khas detail pada anatomi tubuh. Satu detail yang dimaksud adalah bentuk urat dan otot pada ogoh-ogoh. Begitu juga pada bagian wajah, dan kerutan-kerutan yang dibuat sedetail mungkin.

4. Jro Mangku Apel Hendrawan

Jro Mangku Apel Hendrawan dan ogoh-ogoh Sang Hyang Penyalin. (Instagram.com/apel_hendrawan)

I Wayan Apel Hendrawan atau Jro Mangku Apel Hendrawan adalah pelukis dari Kelurahan Sanur, Kota Denpasar. Hasil karya lukisannya lebih ke arah suasana magis atau bisa dibilang memiliki taksu.

Selain pelukis, Jro Mangku Apel juga dikenal sebagai undagi ogoh-ogoh untuk Banjar Dangin Peken, Sanur. Ogoh-ogoh karyanya juga yang paling ditunggu-tunggu menjelang malam Pengerupukan.

Senada dengan konsep lukisannya yang ada unsur religius, ogoh-ogoh hasil karyanya juga tidak jauh berbeda. Katakanlah ogoh-ogoh Sang Hyang Penyalin yang dikenal cukup sakral. Seluruh bagian ogoh-ogohnya menggunakan bahan penyalin atau rotan, dan proses pembuatannya melalui beberapa rangkaian prosesi spiritual.

Verified Writer

Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya