TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Kesalahan Mencuci yang Bikin Pakaian Rusak, Risiko Bakteri

Banyak banget yang menyepelekannya

Ilustrasi mencuci (pexels.com/RODNAE Productions)

Mencuci tidak sekadar memasukkan pakaian kotor ke mesin cuci, lalu mengeluarkannya setelah mesin selesai beroperasi. Sebenarnya, untuk mendapatkan hasil yang bersih, kamu bisa mencucinya secara manual.

Tidak hanya membuat pakaian bersih dan tahan lama, mencuci secara manual juga bisa menjaga mesin cuci agar tidak cepat rusak. Ada beberapa kecil yang sering disepelekan, dan membuat pakaian rusak. Dilansir Better Homes & Gardens, berikut ini beberapa kesalahan kecil mencuci yang bikin pakaian rusak.

Baca Juga: 5 Cara Bersihkan Noda Air Warna Putih di Mebel Kayu

Baca Juga: 6 Tips Bersihkan Panci Gosong Menggunakan Bahan Dapur

1. Menambahkan terlalu banyak detergen

Ilustrasi mencuci pakaian (pexels.com/Rodnae)

Barangkali kamu berpikir bahwa cucian akan semakin bersih jika menambahkan lebih banyak detergen. Namun ternyata pemikiran itu kurang tepat. Terlalu banyak detergen akan menciptakan banyak busa, yang jika tidak terbilas, akan membuat residu pada pakaian. Residu ini akan membuat pakaian terasa lengket sehingga malah menarik lebih banyak debu, kotoran, ataupun bakteri.

Periksa baik-baik aturan pakai detergen sesuai pada label mesin cuci ya. Selain pakaian lebih bersih, mengatur penggunaan detergen juga bikin lebih hemat.

2. Tidak memisahkan cucian berdasarkan bahan

Ilustrasi memilah pakaian (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jika biasanya memisahkan cucian berdasarkan warna, sekarang saatnya untuk memisahkan cucian berdasarkan jenis bahan. Beberapa pakaian dari bahan tebal seperti celana jeans atau baju hangat akan susah kering, dan memperberat daya mesin cuci karena menyerap lebih banyak air. Jika dicampur, maka akan membuat abrasi dan kerusakan pada pakaian yang lebih halus.

Selain itu, mencampur pakaian dan handuk dalam satu mesin cuci juga akan menimbulkan kerugian lain. Serat-serat handuk dikenal lebih cepat lepas sehingga bisa menempel pada pakaian.

Karena itu, biasakan untuk memisahkan pakaian berdasarkan jenis bahan dan warnanya seperti handuk, sprei, selimut, atau bahan lain berukuran besar.

3. Tidak menutup ritsleting pakaian sebelum dicuci

Ilustrasi mencuci (pexels.com/Ron Lach)

Nah, kesalahan lain yang jarang diperhatikan orang adalah ritsleting yang belum ditutup. Ritsleting memiliki stuktur bergerigi yang dapat merobek pakaian di mesin cuci. Karena itu, demi mencegah kerusakan terutama pakaian dengan bahan yang lebih halus, pastikan kamu sudah menutup semua ritsleting sebelum dicuci.

Selain ritsleting, bahan-bahan lain seperti gesper juga harus dikencangkan untuk menghindari kerusakan yang sama.

4. Mengancingkan cucian

Ilustrasi mencuci (pexels.com/Sarah Chai)

Berbeda dengan ritsleting, kamu sebaiknya tidak mengancingkan kemeja atau pakaian lainnya ketika hendak dicuci. Biarkan kancing tetap terbuka agar lubangnya tidak sobek karena tarikan yang lumayan keras pada proses pencucian. Selain itu, hal ini juga berfungsi untuk melindungi benang kancing agar tidak tertarik dan terlepas saat dicuci.

Pastikan untuk membuka semua kancing pakaian, termasuk di bagian lengan baju dan kerah.

5. Menutup pintu bukaan depan setelah siklus pencucian

Ilustrasi mencuci (pexels.com/RODNAE Productions)

Khusus untuk kamu yang menggunakan mesin cuci bukaan depan, jangan langsung menutupnya setelah proses pencucian ya. Mesin cuci bukaan depan dikenal bisa menjebak kelembapan dan bakteri di sekitar pintu, yang dapat menyebabkan jamur serta bau tidak sedap.

Biarkan pintu terbuka setelah setiap siklus pencucian agar area tersebut mengering, sehingga bebas dari bakteri dan bau. Kamu bisa menutupnya kembali setelah beberapa jam, atau saat gasket karet dan bagian dalam mesin cuci terasa benar-benar kering.

Verified Writer

Suarcani

Penulis yang seringkali baper dengan kisah karangannya sendiri.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya