Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Makna Canang di Bali dan Cara Mengatur Bunga

ilustrasi sarana upakara (unsplash.com/Nick Fewings)
ilustrasi sarana upakara (unsplash.com/Nick Fewings)

Saat melakukan persembahan kepada Tuhan Yang Maha Esa, umat Hindu menggunakan beberapa sarana upacara. Satu di antaranya adalah sarana upacara yang disebut dengan canang. Canang ini sangat sering kita temui sehari-hari.

Canang berbentuk rangkaian bunga warna-warni sedemikian rupa yang ditempatkan dalam sebuah wadah yang dibuat dari janur. Apakah makna dan fungsi canang bagi umat Hindu? Simak penjelasannya yang dikutip dari sebuah jurnal berjudul Filosofi Canang Sari Sebagai Simbol Padma Astadala.

1. Makna dari canang

Canang dengan bunga berwarna-warni. (YouTube.com/Kemensos RI)
Canang dengan bunga berwarna-warni. (YouTube.com/Kemensos RI)

Canang atau sering disebut dengan canang sari memiliki arti dalam Bahasa Jawa Kuno yaitu sirih. Canang sari disebutkan sebagai simbol Tri Sarira atau tiga lapisan badan manusia. Ketiga lapisan ini adalah Angga Sarira (badan kasar atau tubuh manusia) yang disimbolkan oleh wadah atau ceper. Yang kedua adalah Suksma Sarira (badan halus atau astral) yang disimbolkan oleh sarana yang disebut duras berbentuk bundar. Duras ini melambangkan cakra-cakra yang ada dalam tubuh manusia. Yang ketiga adalah Antah Karana Sarira (roh atau atman) yang disimbolkan dengan bunga berwarna-warni yang harum.

Selain itu, canang juga sebagai simbol keseimbangan spiritual yang tertuang dalam konsep Padma Astadala. Konsep ini mengacu pada bunga teratai atau padma yang memiliki delapan kelopak. Maknga setiap kelopaknya adalah Dharma (kewajiban), Adharma (ketidakpatuhan), Lobha (kebanggan), Krodha (kemarahan), Moha (kekeliruan), Matsarya (kebencian), Swadarma (kebenaran diri), dan Parama (kesempurnaan). Saat umat Hindu mempersembahkan canang, hal ini menjadi simbol umat Hindu meletakkan delapan aspek kehidupannya di bawah perlindungan Tuhan Yang Maha Esa.

2. Bagian-bagian yang ada dalam canang

Canang dengan bunga berwarna-warni. (YouTube.com/Kemensos RI)
Canang dengan bunga berwarna-warni. (YouTube.com/Kemensos RI)

Canang atau canang sari merupakan sarana utama yang digunakan dalam setiap upacara atau persembahan. Setiap upacara atau persembahan wajib menggunakan canang. Canang dibuat dari berbagai bahan seperti janur, bunga, kembang rampe (daun pandan yang diiris-iris, dan semat (mirip lidi yang dibuat dari bambu).

Dalam sebuah canang sari atau canang terdiri dari beberapa sarana yaitu:

  • Porosan. Porosan berisi pinang dan kapur yang dibungkus daun sirih. Porosan ini sebagai simbol pemujaan kepada Tri Murti (Dewa Brahma, Wisnu, dan Siwa). Pinang sebagai simbol pemujaan Dewa Brahma, sirih Dewa Wisnu, dan kapur Dewa Siwa;
  • Plawa. Plawa merupakan dedaunan yang menjadi simbol munculnya pikiran yang hening dan suci;
  • Bunga merupakan simbol keikhlasan;
  • Jejaitan, reringgitan, dan tetuwesan (sarana berbentuk khusus dari janur) merupakan simbol keteguhan pikiran;
  • Urasarira yang terletak di antara porosan dan bunga.

3. Cara mengatur tata letak bunga dalam canang

Proses pembuatan canang atau dikenal dengan istilah metanding. (YouTube.com/Kemensos RI)
Proses pembuatan canang atau dikenal dengan istilah metanding. (YouTube.com/Kemensos RI)

Ciri khas dari canang adalah rangkaian bunga berwarna-warni dan berbau harum. Bunga inilah yang membuat tampilan canang atau canang sari menjadi indah. Bunga-bunga ini ditata berdasarkan prinsip tatwa. Untuk urutan penataannya bisa menggunakan urutan mulai dari Timur ke Selatan mirip dengan prosesi Purwa atau Murwa Daksina.

Berikut adalah penataan bunga dalam canang atau canang sari:

  • Bunga berwarna putih diletakkan di sebelah Timur sebagai simbol Dewa Iswara. Jika tidak memiliki bunga berwarna putih dapat diganti dengan warna merah muda. Bunga ini untuk memberikan kesucian secara skala dan niskala;
  • Bunga berwarna merah diletakkan di sebelah Selatan sebagai simbol Dewa Brahma. Bunga ini untuk memberikan kekuatan kehati-hatian dan kewibawaan;
  • Bunga berwarna kuning diletakkan di sebelah Barat sebagai simbol Dewa Mahadewa. Bunga ini untuk memberikan kekuatan intuisi;
  • Bunga berwarna biru atau hijau diletakkan di sebelah Utara sebagai simbol Dewa Wisnu. Bunga ini untuk melebur segala kekotoran jiwa dan raga;
  • Bunga atau kembang rampe diletakkan di bagian tengah sebagai simbol kekuatan Panca Dewata.

Saat umat Hindu membuat dan menata canang atau canang sari, mereka belajar untuk merenungkan keseimbangan yang perlu dijaga saat menjalankan kehidupan ini. Dalam penggunaan bunga yang beragam sebagai simbol perjalanan umat manusia dengan berbagai macam tantangan yang harus bisa dihadapi.

Kita bisa menemukan berbagai macam bentuk canang atau canang sari. Ada yang menggunakan wadah daun pisang, ceper, tamas, hingga dulang. Masing-masing memiliki fungsi tersendiri. Untuk keperluan sarana upacara sehari-hari, canang yang menggunakan wadah daun pisang maupun ceper lebih sering digunakan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us