Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Bau Hujan Bisa Tercium Sebelum Turun? Ini Penjelasannya

ilustrasi ketenangan saat bau hujan mengisi udara (pexels.com/Leonardo Pavao)
ilustrasi ketenangan saat bau hujan mengisi udara (pexels.com/Leonardo Pavao)

Pernahkah kamu sedang duduk santai, lalu tiba-tiba mencium aroma khas tanah basah, padahal hujan belum turun di sekitarmu? Bau ini begitu akrab, menenangkan, dan entah kenapa membuat kita langsung tahu bahwa hujan sedang atau akan datang.

Fenomena ini bukan kebetulan. Ada proses ilmiah yang bekerja di baliknya, mulai dari bakteri tanah, minyak tumbuhan, hingga hembusan angin yang membuat hidung kita bisa menangkap bau hujan lebih dulu sebelum tetes pertama menyentuh tanah. Yuk, simak beberapa hal yang menyebabkan fenomena ini bisa terjadi!

1. Aroma ini punya nama “Petrichor”

ilustrasi seseorang menikmati aroma segar petrichor (pexels.com/Marina Ryazantseva)
ilustrasi seseorang menikmati aroma segar petrichor (pexels.com/Marina Ryazantseva)

Bau segar yang muncul sebelum hujan ternyata punya nama khusus, petrichor. Kata ini berasal dari bahasa Yunani, petra yang berarti “batu” dan ichor yang dalam mitologi kuno adalah cairan para dewa. Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1964 oleh dua ilmuwan Australia, Isabel Joy Bear dan Richard Grenfell Thomas, untuk menggambarkan bau segar yang muncul ketika hujan pertama membasahi tanah kering.

2. Bakteri tanah menghasilkan geosmin

ilustrasi tanah basah yang menjadi sumber aroma geosmin alami (unsplash.com/Ilhan Erce Feyizoglu)
ilustrasi tanah basah yang menjadi sumber aroma geosmin alami (unsplash.com/Ilhan Erce Feyizoglu)

Aroma hujan yang kita kenal sebenarnya banyak dipengaruhi oleh senyawa bernama geosmin. Senyawa ini diproduksi oleh bakteri tanah, terutama dari genus Streptomyces. Mereka hidup di dalam tanah dan berperan penting dalam menguraikan bahan organik. Saat hujan turun atau tanah terganggu, geosmin yang tersimpan akan terlepas ke udara, menghasilkan aroma khas yang langsung membuat kita teringat pada suasana hujan.

Yang menarik, hidung manusia sangat peka terhadap geosmin. Kita bisa mencium baunya meski konsentrasinya hanya beberapa bagian per triliun. Itulah mengapa kadang aroma hujan bisa tercium bahkan sebelum kita melihat tetesan air jatuh. Geosmin terbawa angin dan mencapai hidung kita jauh sebelum hujan benar-benar membasahi tanah.

3. Minyak alami dari tanaman

ilustrasi daun basah yang melepaskan minyak alami ke udara (pexels.com/Bernando Brandolin)
ilustrasi daun basah yang melepaskan minyak alami ke udara (pexels.com/Bernando Brandolin)

Selama musim kemarau, sebagian tanaman melepaskan minyak alami yang terserap di tanah dan bebatuan. Minyak ini berfungsi melindungi tanaman dari kekeringan dan panas, sekaligus mencegah tumbuhnya tanaman lain di sekitarnya. Begitu hujan pertama turun setelah lama kering, air akan membasuh minyak tersebut dan melepaskan aromanya ke udara, menambah wangi khas hujan.

Aroma minyak ini kemudian bercampur dengan geosmin dari bakteri tanah, dan terkadang sedikit aroma ozon, sehingga terbentuklah bau hujan atau petrichor yang sering membuat kita merasa segar dan tenang. Minyak dari tanaman adalah satu penyebab utama mengapa bau hujan bisa begitu kuat, terutama setelah hujan pertama di tanah yang kering.

4. Molekul aroma terbawa angin

potret biji dandelion terbawa angin, melambangkan aroma hujan yang menyebar ke udara (unsplash.com/Aaron Burden)
potret biji dandelion terbawa angin, melambangkan aroma hujan yang menyebar ke udara (unsplash.com/Aaron Burden)

Ketika hujan pertama mengenai tanah kering atau permukaan keras seperti bebatuan dan beton, tetesan air bisa memerangkap udara dan aroma di dalam gelembung kecil. Saat gelembung itu pecah, molekul aroma seperti geosmin dan minyak dari tanaman terlepas ke udara dalam bentuk partikel halus yang disebut aerosol. Angin dapat membawa partikel ini ke berbagai arah, sehingga bau hujan bisa tercium sebelum hujan benar-benar sampai di tempat kita.

5. Kelembapan udara jadi pengantar aroma

ilustrasi suasana udara lembab yang membawa aroma khas hujan (pixabay.com/Juncala)
ilustrasi suasana udara lembab yang membawa aroma khas hujan (pixabay.com/Juncala)

Beberapa saat sebelum hujan, udara biasanya terasa lebih lembap. Kondisi ini membuat molekul aroma hujan, seperti geosmin dan minyak dari tanaman, lebih mudah bergerak di udara. Karena itu, aromanya bisa sampai ke hidung kita lebih cepat, bahkan sebelum hujan benar-benar turun.

Selain itu, udara yang lembap juga bisa membuat penciuman kita lebih sensitif. Jadi, bukan cuma aroma itu sendiri yang cepat menyebar, tapi juga hidung kita lebih siap menangkapnya. Hasilnya, sebelum hujan turun, kita sudah bisa merasakan bau khas hujan lebih dulu karena kelembapan udara membantu mengantarkannya ke indera penciuman kita.

Ternyata, aroma hujan yang kita cium sebelum hujan turun adalah hasil perpaduan unik dari alam, mulai dari bakteri di tanah, minyak alami tanaman, hingga angin dan kelembapan udara yang bekerja sama. Jadi, saat hidungmu menangkap bau khas itu, anggap saja alam sedang memberi kabar bahwa hujan akan segera menyapa.

Referensi

“Ask Smithsonian: Why Does Rain Have A Distinctive Smell?”. Diakses September 2025. Smithsonian Magazine

“Petrichor”. Diakses September 2025 . Met Office

“The science behind the smell of rain”. Diakses September 2025. Popular Science

“What Makes Rain Smell So Good?”. Diakses September 2025. Smithsonian Magazine

“Why You Can Smell Rain”. Diakses September 2025. Texas A&M University

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us

Latest Life Bali

See More

5 Pertimbangan Sebelum Menempatkan Sofa Terlalu Rapat

08 Sep 2025, 17:00 WIBLife