10 Bahasa Bali yang Sama dengan Bahasa Daerah, Namun Berbeda Makna

Penulis: Community Writer, Ari Budiadnyana
Indonesia memiliki bahasa daerah yang beragam. Bahasa daerahnya sendiri juga memiliki banyak kosakata yang berbeda. Namun dari beberapa kosakata tersebut, ada yang memiliki kemiripan lho antara daerah satu dengan lainnya di Indonesia.
Seperti Bahasa Bali, yang punya kemiripan kosakata dengan bahasa daerah maupun Bahasa Indonesia. Meskipun mirip, tetapi maknanya ternyata berbeda jauh. Berikut ini Bahasa Bali yang sama dengan bahasa daerah namun maknanya berbeda.
Baca Juga: 10 Nama Serangga dalam Bahasa Bali
1. Apa, dalam Bahasa Bali berarti anak monyet. Namun dalam Bahasa Indonesia termasuk kata tanya
2. Tai, dalam Bahasa Bali berarti anak kucing. Sedangkan tai dalam Bahasa Indonesia berarti kotoran
3. Cicing, dalam Bahasa Bali artinya anjing. Sedangkan dalam Bahasa Sunda berarti diam
Baca Juga: 10 Nama Binatang Laut dalam Bahasa Bali, Ada yang Mirip Bahasa Jawa
4. Gelem, dalam Bahasa Bali berarti sakit. Kalau dalam Bahasa Jawa artinya mau
5. Jeneng, dalam Bahasa Bali berarti muka atau wajah. Sedangkan dalam Bahasa Jawa artinya nama
6. Gedang, kalau dalam Bahasa Bali artinya pepaya. Sedangkan dalam Bahasa Jawa berarti pisang. Harus hati-hati nih kalau kamu berbelanja ke pasar tradisional
7. Pipis, dalam Bahasa Bali berarti uang. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia berarti buang air kecil
8. Mbok, dalam Bahasa Bali biasanya digunakan untuk memanggil kakak perempuan. Sementara dalam Bahasa Jawa untuk memanggil orang yang dituakan atau ibu-ibu, dan kadang juga untuk memanggil Asisten Rumah Tangga (ART) perempuan
9. Genit, dalam Bahasa Bali berarti gatal-gatal. Sementara Bahasa Indonesianya adalah orang yang suka merayu
10. Wayah, di beberapa daerah Bali sering digunakan untuk memanggil kakek. Sedangkan dalam Bahasa Jawa berarti cucu
Bahasa-bahasa yang sudah disebutkan di atas sering dipergunakan dalam komunikasi sehari-hari. Jadi kamu harus hati-hati kalau mau menggunakannya di daerah lain. Nanti orang lain jadi keliru persepsi.