Banten pejati. (YouTube.com/Yudha Triguna Channel)
Menurut Lontar Tegesing Sarwa Banten, bahan-bahan yang ada dalan banten pejati terdiri dari:
Rerasmen (kelompok lauk-pauk)
Kacang, nga; ngamedalang pengrasa tunggal, komak, nga; sane kakalih sampun masikian
Artinya:
Kacang-kacangan menyebabkan perasaan itu menjadi menyatu, kacang komak yang berbelah dua itu sudah menyatu.
Ulam, nga; iwak nga; hebe nga; rawos sane becik rinengo
Artinya:
Ulam atau ikan yang dipakai sarana rerasmen itu sebagai lambang bicara yang baik untuk didengarkan.
Buah-buahan
Sarwa wija, nga; sakalwiring gawe, nga; sane tatiga ngamedalang pangrasa hayu, ngalangin ring kahuripan
Artinya:
Segala jenis buah-buahan merupakan hasil segala perbuatan, yaitu tiga macam perbuatan baik (Tri Kaya Parisudha), menyebabkan perasaan menjadi baik dan dapat memberikan penerangan pada kehidupan.
Kue atau jajan
Gina, nga; wruh, uli abang putih, nga; lyang apadang, nga; patut ning rama rena. Dodol, nga; pangan, pangening citta satya, Wajik, nga; rasaning sastra. Bantal, nga; phalaning hana nora, satuh, nga; tempani, tiru-tiruan
Artinya:
Gina adalah lambang mengetahui, uli merah dan uli putih adalah lambang kegembiraan yang terang, bhakti terhadap guru rupaka (ayah-ibu). Dodol adalah lambang pikiran menjadi setia, wajik adalah lambang kesenangan mempelajari sastra. Bantal adalah lambang dari hasil yang sungguh-sungguh dan tidak, dan Satuh adalah lambang patut yang ditirukan.
Bahan porosan
Sedah who, nga; hiking mangde hita wasana, ngaraning matut halyus hasanak, makadang mitra, kasih kumasih
Artinya:
Sirih dan pinang itu lambang dari yang membuatnya kesejahteraan/kerahayuan, berawal dari dasar pemikirannya yang baik, cocok dengan keadaannya, bersaudara dalam keluarga, bertetangga dan berkawan.