TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Peribahasa Indonesia Tema Hewan yang Populer, Kaya Makna

Mengandung petuah banget yaa

Ilustrasi miniatur Hewan (Pexels.com/cottonbro)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), peribahasa merupakan kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya. Biasanya mengiaskan sesuatu, dibuat dengan kalimat ungkapan atau kalimat ringkas dan padat untuk menyampaikan prinsip hidup atau nilai moral.

Ada banyak peribahasa dalam Bahasa Indonesia yang sudah populer di kalangan masyarakat. Kali ini ada beberapa peribahasa yang bertema hewan lho. Nah, intip yuk 7 peribahasa Bahasa Indonesia tema hewan.

Baca Juga: 10 Bahasa Bali Unik di Tiap Daerah, Sangat Beragam

Baca Juga: 10 Jenis Peribahasa Bahasa Bali dan Contohnya

1. Elang

Ilustrasi Elang terbang (Pexels.com/Frank Cone)

Kamu punya musuh gak? Kalau punya, maka jangan sampai kamu lemah atau mau ditindas, tapi jadilah pemberani. Ternyata ada lho peribahasanya, "seperti elang menyongsong angin." Artinya tidak gentar dalam menghadapi musuh.

Layaknya elang yang gagah, seseorang yang meyakini peribahasa ini akan berani dan tak gentar dalam menentang musuh. Apalagi elang dikenal dengan simbol kegagahan dan semangat juang. Kamu harus menirunya, ya!

2. Kambing

Ilustrasi Kambing (pexels.com/Trinity Kubassek)

Selanjutnya ada, "Bagai menghitung bulu kambing." Kebayang gak sih butuh berapa lama untuk menghitung bulu kambing? Nah, peribahasa tersebut memiliki arti mengerjakan pekerjaan yang sia-sia, takkan dapat hasil.

Maksud dari peribahasa ini mengingatkan kita bahwa pekerjaan yang dilakukan malah terkesan sia-sia, atau pekerjaan tersebut belum juga mendapatkan hasil. Semoga kamu mendapatkan pekerjaan yang menghasilkan sesuai tujuanmu, ya!

3. Katak

Ilustrasi Katak (Pexels.com/Pixabay)

"Bagaikan katak dalam tempurung," artinya orang yang berpengetahuan sempit. Kamu pernah lihat termpurung katak gak? Bentuknya memang tidak terlalu luas, ya.

Biasanya orang yang seperti katak dalam tempurung ini hanya meyakini pendapatnya saja dan menutup pendapat orang lain. Mereka menganggap pendapatnya benar, padahal ada banyak sudut pandang yang bisa dipelajari agar wawasan dan kebijaksanaan kita bertambah.

4. Gajah dan semut

Ilustrasi Gajah (Pexels.com/Pixabay)

"Semut di seberang lautan tampak, gajah di kelopak mata tak tampak," ternyata memiliki arti bahwa kesalahan kecil seseorang diperlihatkan atau dibicarakan, tapi ketika diri sendiri punya kesalahan besar seperti tidak merasa bersalah. Hayo siapa yang kayak gini?

Seperti analoginya, semut merupakan hewan kecil tapi malah bisa kelihatan meskipun jauh, sedangkan gajah hewan besar malah tak terlihat. Begitu pula dengan kesalahan orang, walau sedikit malah dibahas terus. Tapi kesalahan diri sendiri malah gak mau dibahas dan merasa gak bersalah. Semoga kita gak gitu, ya!

5. Kerbau

Ilustrasi kerbau (Pexels.com/rchie Binamira)

Lalu peribahasa selanjutnya ada, "Seperti kerbau di cocok hidungnya." Artinya, orang yang selalu menuruti perintah orang lain. Karena ketika menjadi orang gak enakan atau takut sama orang tersebut, kamu menuruti segala perintahnya.

Kamu menurutinya mulai dari perintah baik, hingga yang merugikan dirimu. Padahal kamu bisa menolak jika dirasa perintahnya menyusahkanmu lho. So, semoga kamu tambah berani untuk bilang tidak dan gak lagi jadi people pleaser.

6. Udang

Ilustrasi udang (Pexels.com/Elle Hughes)

Peribahasa ini mungkin sudah populer di masyarakat, yaitu "Ada udang dibalik batu." Artinya mempunyai keinginan yang disembunyikan. Apa yang nampak belum tentu sesuai dengan isinya lho.

Makanya jika ada seseorang kelihatan berbuat baik, belum tentu hatinya tulus. Bisa jadi ia memiliki maksud tersembunyi. Tapi kamu jangan sampai terlalu khawatir atau was-was, ya. Karena terkadang ada juga orang tulus tanpa mengharapkan apa pun.

Verified Writer

sarah aisyah

Books, Poem, and Blue

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya