Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Penulis: Community Writer, Ari Budiadnyana
Akhir pekan adalah waktu yang tepat untuk berwisata ke pantai. Menikmati suasana pantai sekaligus berenang sangatlah cukup untuk menghilangkan penat. Nah, buat kamu yang lagi di Bali, gak ada salahnya belajar Bahasa Bali juga. Berikut ini kamus percakapan Bahasa Bali sehari-hari di pantai.
Baca Juga: 10 Bahasa Bali yang Sama dengan Bahasa Daerah, Namun Berbeda Makna
1. Mengajak seseorang pergi ke pantai
Ilustrasi Pantai Kuta. (IDN Times/Irma Yudistirani) Percakapannya:
A: Mai, ajaka melali ke pasih (Yuk, maen atau pergi ke pantai)
B: Mae nae, tiang mekita ngelangi masih (Ayo, saya juga lagi ingin berenang di laut).
Baca Juga: 10 Bahasa Bali Tentang Kegiatan di Sekolah, Mirip dengan Daerahmu Gak?
2. Pada saat tiba di pantai untuk bayar parkir
Kondisi Jalan Legian Kuta pada tahun 2017. (IDN Times/Ayu Afria) Percakapannya:
A: Ampura, naur parkir dumun nggih (Maaf, bayar parkir dulu ya)
B: Nggih, kuda nika? (Iya, berapa?)
A: Duang tali nika. (Dua ribu)
B: Oh nggih, niki pak/bu (Baik, ini pak/bu)
A: Suksma, nggih (Terima kasih, ya)
B: Nggih, mewali (sama-sama).
3. Mencari lokasi untuk menaruh barang-barang dan pakaian
Pantai Kuta. (IDN Times/Ayu Afria) Percakapannya:
A: Dija luungne ngejang baju lan tas niki? (Di mana bagusnya naruh baju sama tas ini?)
B: Ditu dogen, paek ajak tongos ngelangi tur sing kebus (Di sana saja, dekat dengan tempat berenang dan tidak panas).
4. Persiapan sebelum beraktivitas di pantai
Canang. (unsplash.com/Jeremy Bezanger) Percakapannya:
A: Aturin dumun canang setonden ngelangi (Persembahkan dulu canangnya sebelum berenang)
B: Nggih, niki kari ngenyit dupa dumun (Iya, ini sedang menghidupkan dupa).
Baca Juga: 10 Nama Binatang Laut dalam Bahasa Bali, Ada yang Mirip Bahasa Jawa
5. Beli lumpia di pantai
Pantai. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana) Percakapannya:
A: Lumpia, meriki tiang jagi numbas (Dagang lumpia ke sini, saya mau beli)
B: Nggih, jantos dumun. Kuda atur titiang nik? (Iya, tunggu sebentar. Mau beli berapa?)
A: Lima ribu manten nggih, ampunang dagingin tabia (Lima ribu aja, jangan dikasih cabai).
6. Ketika berenang, jangan sekali-sekali naik ke atas perahu nelayan tanpa izin ya
Perahu atau jukung. (pixabay.com/keulefm) Percakapannya:
A: Sampunang menek ke jukung tiange, nyanan lung cadik jukung tiange (Jangan naik ke perahu saya, nanti cadik perahu saya patah)
B: Oh nggih, ampura niki (Iya, maaf).
Jukung adalah perahu tradisional. Sedangkan cadik adalah penyeimbang perahu yang berupa dua batang kayu sejajar di sebelah kiri dan kanan.
7. Cobain main kano ya kalau ke pantai
Ilustrasi main kano. (pixabay.com/jeffbalbalosa) Percakapannya:
A: Tiang jagi nyewa kano, kuda nika ongkos sewane? (Saya mau sewa kanonya, berapa ongkos sewanya?)
B: Sewane wantah dasa tali a jam nika (Sewanya cuma sepuluh ribu untuk satu jam).
8. Selain berenang, bisa berkeliling naik sepeda juga lho
Sepeda. (pixabay.com/febriamar) Percakapannya:
A: Tiang mekita jalan-jalan menek sepeda, dija nika tongos nyewa sepeda nggih? (Saya ingin jalan-jalan naik sepeda, di mana tempat sewa sepeda ya?)
B: Drika wenten tongos penyewaan sepeda, biasane ongkosne duang dasa tali anggen telung jam (Di sana ada tempat sewa sepeda, biasanya ongkosnya dua puluh ribu rupiah untuk tiga jam).
9. Berenang di pagi hari, airnya lebih dingin
Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Vanny El Rahman) Percakapannya:
A: Kenken yeh pasihe, dingin sing? (Gimana air lautnya, dingin gak?)
B: Sing sanget dingin, seger niki yeh pasihe, meimbuh wenten matan ai (Gak terlalu dingin, segar air lautnya, ditambah ada sinar matahari).