TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Contoh Sesimbing, Sindiran Pedas dalam Bahasa Bali

Coba aja diucapkan ke orangnya langsung ya

Ilustrasi pelajaran. (unsplash.com/Sincerely Media)

Bahasa Bali memiliki beragam peribahasa atau disebut dengan paribasa Bali. Ada sesonggan, sesenggakan, wewangsalan, peparikan, bebladbadan, sesimbing, cecimpedan, cecangkitan, sesawangan, dan raos ngempelin. Sekilas, peribahasa ini bentuknya terlihat sama. Namun, masing-masing memiliki karakteristik dan makna tersendiri untuk membedakannya.

Dalam artikel kali ini, kita akan membahas mengenai sesimbing beserta contoh-contohnya. Dikutip dari Buku Pelajaran Bahasa Bali Udiana Sastra Kelas XI, sesimbing adalah peribahasa yang berupa sindiran pedas kepada seseorang. Makna sesimbing dapat melukai perasaaan seseorang. Seperti apa contohnya? Berikut daftarnya.

Baca Juga: 7 Wewangsalan, Pantun Bahasa Bali yang Bikin Dia Salting

Baca Juga: 8 Rasa dalam Bahasa Bali, Wajib Tahu

1. Bas tegeh baan negak, dilabuhe baongne elung

Ilustrasi orang yang sedang duduk. (Pixabay.com/carlosalvarenga)

Artinya adalah terlalu tinggi saat duduk, saat terjatuh, lehernya bisa patah. Sesimbing ini ditujukan untuk seseorang yang sedang menjabat melakukan korupsi. Setelah ketahuan, orang tersebut kemudian mendapatkan hukuman.

2. Be suba di penggorengan baang ngeleb

Ilustrasi sedang memasak. (unsplash.com/Kevin McCutcheon)

Artinya adalah ikan sudah berada di wajan (penggorengan) dibiarkan lepas. Sindiran ini ditujukan untuk orang yang telah mendapatkan jodoh, namun ditinggal pergi atau memilih putus (tidak jadi menikah).

3. Semune nyukcuk langit

Ilustrasi orang yang sedang melihat ke atas. (Pixabay.com/theharpreetbatish)

Artinya raut wajahnya menatap langit. Sindirian ini ditujukan untuk orang yang memiliki sifat sombong. Selain menyebut semune nyukcuk langit, juga bisa dengan sebengne tegeh.

4. Kadang tang tinolihan

Ilustrasi orang yang sedang menoleh. (Pixabay.com/StockSnap)

Artinya tidak mau menoleh. Sindiran ini ditujukan untuk orang yang hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa mau memikirkan orang lain atau saudaranya.

5. Alus-alus tain jaran

Ilustrasi ekor kuda. (unsplash.com/May16th XD)

Artinya kotoran kuda yang halus. Sindiran ini ditujukan untuk orang yang kelihatannya saja baik dari luar, namun sebenarnya memiliki sikap yang tidak baik. Bisa juga untuk orang yang bicaranya halus, namun sikapnya kasar.

6. Yadin amunapi tegeh pakeber badudane, diulungne masih ka taine

Ilustrasi seekor beduda. (Pixabay.com/samboep)

Artinya adalah seberapa pun tingginya beduda (kumbang tanah berwana hitam/abu-abu yang gemar makan kotoran) terbang, jatuhnya di kotoran juga. Sindiran memiliki makna seberapa besar kebahagiaan yang didapat, saat terpuruk akan merasa sedih juga.

Verified Writer

Ari Budiadnyana

Menyenangi hal-hal baru. Menulis salah satu hobi sejak jaman blog. Menulis apa saja yang ada di hati.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya