TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kunjungi Taman Festival Bali Tengah Malam, Disambut Penampakan Leak

Ini hasil pengalaman pribadi

Dok.PM:AM

Bicara soal mistis, saya yakin di sekitar kita pasti ada makhluk gaib, yang tak kasat mata, atau apalah sebutan lainnya. Hanya saja dunianya memang berbeda. Jika kamu pernah mendengar suara-suara asing, padahal tidak ada siapa pun di sekitarmu, bisa jadi itu menunjukkan adanya keberadaan 'mereka'. Melansir dari artikel yang pernah ditulis IDN Times, seorang peneliti dari Durham University Inggris, Dr Ben Alderson-Day, menemukan bahwa otak seseorang mampu mendengar 'suara-suara' dengan cara yang gak biasa. Ini menandakan bahwa para 'pendengar gaib' tersebut cenderung lebih peka dan benar-benar pendengar yang baik.

Peneliti meyakini, 15 persen populasi manusia bisa mendengarkan suara gaib dan ini di luar mereka yang mengidap schizophrenia, gangguan bipolar atau gangguan mental lain yang menyebabkan halusinasi.

Terlepas dari hasil penelitian itu, agama mana saja bahkan meyakini adanya keberadaan 'makhluk lain' selain manusia, bukan?

Baca Juga: Mendengar "Suara Gaib" Bisa Jadi Tanda Pemikiranmu Sangat Tajam

Dok.PM:AM

Saya sendiri punya pengalaman bisa melihat dan mendengar suara-suara gaib di Taman Festival Bali dekat Pantai Padanggalak, Kota Denpasar, Jumat (26/4/2019). Ketika itu saya menemani tim PM:AM, yang memang membuat konten di YouTube IDN Times untuk mengeksplor tempat-tempat bersejarah dan terbengkalai.

Saya sendiri tidak punya kemampuan melihat maupun mendengar suara gaib, atau yang sering disebut six sense. Tapi di Taman Festival itu, saya bisa melakukannya. Saya juga tidak menuntut pembaca buat percaya atas peristiwa yang saya alami sendiri. Inilah cerita saya apa adanya, tanpa direkayasa, sekaligus menyajikan artikel suasana Taman Festival di malam hari.

Baca Juga: Tak Sama Seperti Ilmu Leak, Ini Jenis-jenis Cetik di Bali

1. Eksplor ke Taman Festival ini melibatkan Ary Kakul, dan saya berjalan mendahului mereka ke tempat gelap

Dok.PM:AM

Sedikit cerita, ini pertama kalinya tim PM:AM melakukan eksplor di Bali. Mereka juga melibatkan Ary Kakul, selebgram Bali, untuk berkolaborasi dan ikut mengeksplorasi tempat tersebut. Sekitar pukul 21.00 Wita, saya, tim PM:AM, dan Ary Kakul beserta timnya juga, tiba di Taman Festival: wahana permainan yang berada di pinggir pantai.

Seperti biasa, saya dan tim lainnya memanjatkan doa terlebih dahulu sebelum melakukan eksplor ke tempat yang terbengkalai. Intinya, meminta perlindungan Tuhan Yang Maha Esa dan meminta 'izin' pada 'para penghuni', bahwa kami tidak melakukan hal-hal negatif selain mengeksplorasi.

Hampir pukul 22.00 Wita, eksplor dimulai dan saya tegang. Ya, karena ini baru pertama kalinya saya ikut beginian. Saya dibekali senter, dan harus berjalan di belakang kameraman. Artinya, saya dan tim lainnya berada di garda paling depan atau harus mendahului dua host PM:AM, Bayu dan Bang Doel. Saya berjalan mundur. Bisa kamu bayangkan, bagaimana situasinya ketika saya harus jalan mendahului dua host tersebut ke tempat yang gelap.

2. Bayu melihat makhluk tak kasat mata berwajah orang asing dan Asia di panggung bawah Studio 3D

Dok.PM:AM

Awal ketegangan dimulai. Begitu dua host tersebut masuk ke ruangan Studio 3D, auranya menjadi berbeda. Saya merasakannya sendiri. Pengap, hangat, bulu kuduk merinding, berkeringat, seolah saya memasuki atmosfer yang berbeda.

Bayu termasuk orang yang memiliki kelebihan six sense. Ia melihat banyak makhluk tak kasat mata berwajah orang asing dan Asia, yang terluka di bawah panggung Studio 3D tersebut. Sekali lagi, saya tidak meminta kamu untuk percaya ini ya. Tapi saya meyakini jika Bayu melihat mereka.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, sebelum ada bangunan Taman Festival, tanah yang dijadikan Studio 3D itu adalah bekas kuburan massal 107 penumpang Pan AM American Airways tujuan Hong Kong-Sidney. Pesawat tersebut menabrak Gunung Tinga-tinga di Desa Patas, Kabupaten Buleleng tanggal 22 April 1974 silam. Dua warga Bali jadi korban.

Warga Negara Prancis, Australia, Kanada, Jerman, Cina, Jepang, Filipina, India, Amerika Serikat dan Swedia juga jadi korban. Jenazah-jenazah ini hancur, dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar dan dikubur di tanah kosong, tepatnya di bawah Studio 3D tersebut.

Kamu baru tahu, kan? Pasti ada beberapa yang baru tahu tentang ini. Karena saya sendiri juga baru tahu setelah ikut mengeksplor tempat ini bersama tim PM:AM.

3. Makhluk tinggi, berbulu, dan besar yang menghuni pohon besar ini menarik tubuh Bayu

Situasi malam di Taman Festival Bali. (Dok.PM:AM)

Kalau pernah masuk ke Taman Festival, pasti kamu gak asing sama pohon besar ini. Letaknya berada di tengah-tengah area menuju wahana Studio 3D dan lainnya. Melihatnya saja seram kalau siang hari. Apalagi malam. Ketika kami melewatinya, tiba-tiba Bayu terpontang-panting seperti ditarik sesuatu dari arah pohon itu. Kebetulan kegiatan eksplor kami ini ditemani oleh dua orang ahli supranatural dari tim PM:AM dan Taman Festival. Merekalah yang membantu 'menenangkan' makhluk yang tidak bisa saya lihat itu.

Ketika saya tanya apa yang terjadi sebenarnya setelah eksplorasi berakhir, Bayu hanya mengatakan jika ia ditarik oleh makhluk penunggu pohon tersebut: tinggi, berbulu, dan besar. Lalu saya iseng tanya "Kalau gak ada mereka (Para ahli supranatural), apa yang terjadi sama kamu Bay?"

Bayu hanya menjawab: "Gak tahu. Mungkin aku bisa hilang, masuk ke dalam." Bayu menyeringai dan saya langsung diam. Kalau penasaran, kamu bisa lihat tayangan videonya di akhir artikel ini ya.

4. Mural berupa wajah perempuan di tembok tersebut membuat Ary Kakul merinding

Dok.PM:AM

Mural ini terletak di bagian ruangan produksi bir. Katanya, dulu tempat ini digunakan sebagai pabrik pembuatan bir. Kalau saya keliru, mohon segera dikoreksi di kolom komentar ya. Barangkali saya salah mendapatkan informasinya. Nah, di sinilah Ary Kakul mendadak kaget begitu melihat mural wajah tersebut. Dia merinding, bawaannya gak enak kalau melihat mural tersebut. Wajahnya berasa hidup, kata Ary.

Saya sendiri sih biasa saja. Karena saya menyibukkan diri melihat sekeliling ruangan, dan berusaha tenang. Ruangan pabrik bir ini sedikit luas, kosong, dan terdapat beberapa ruangan yang berkaca sebelum masuk ke sini. Saya berasa diawasi dari balik kaca-kaca itu.

"Mbak, cewek itu ngikutin kita terus dari tadi. Bandel dia. Itu dia di sana," kata Bapak supranatural dari Taman Festival sambil mencolek pundak saya. Ia tiba-tiba cerita seperti itu ketika saya tidak bertanya apa pun.

"Oh ya? Sudah biarin aja nggih, yang penting gak ganggu," bisik saya ke Bapaknya.

Ruangan bekas pabrik bir. (Dok.PM:AM)

Entah berapa lama kami berada di ruangan ini. Begitu melangkahkan kaki ke luar ruangan, Bayu kesurupan dan menyerang satu orang kru PM:AM. Terjadilah 'pertarungan' di sini. Para ahli supranatural berusaha mengeluarkan makhluk yang merasuki Bayu.

"Cewek ini, cewek," kata Bapak supranatural Taman Festival. Ketika makhluknya hendak dikeluarkan, Bayu (Maaf) berbicara kasar dalam Bahasa Bali.

"Cicing ci! (Anjing kamu!)," kata Bayu ke arah Bapak ini.

Saya tahu, seumur-umur Bayu belum pernah belajar Bahasa Bali. Tetapi di situ, ia bisa berbicara Bahasa Bali, kasar pula.

Baca Juga: 4 Pesan Bijak Tetua Bali yang Tidak Boleh Kamu Lupakan

https://www.youtube.com/embed/lE190AU1fkM
Berita Terkini Lainnya