TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Alasan Mengapa Imlek Identik dengan Merah dan Angpao

Selamat menyambut Imlek guys

TITD Cao Fuk Miao. (Dok. Pengurus TITD Cao Fuk Miao)

Penulis: Community Writer, Ari Budiadnyana

Perayaan Tahun Baru Imlek 2573 jatuh pada tanggal 1 Februari 2022. Perayaan ini juga sebagai tanda memasuki tahun Macan Air. Setiap perayaan Tahun Baru Imlek ada beberapa hal yang wajib ada. Berikut 5 hal yang selalu ada setiap Imlek.

Baca Juga: Tradisi Bersih-bersih Patung Dewa di Bali, Ada Pantangan

1. Dominasi warna merah

Tradisi bersih-bersih patung dewa. (Dok. Pengurus TITD Cao Fuk Miao)

Tahun Baru Imlek identik dengan warna merah mulai dari ornamen untuk tempat ibadah dan lainnya. Warna merah berkaitan dengan legenda Nian.

Nian adalah monster yang selalu datang untuk mengganggu penduduk desa saat tahun baru tiba. Monster ini hanya takut akan suara, api, dan warna merah. Karena itu, penduduk kemudian memakai warna merah untuk rumah mereka.

Selain itu, warga Tionghoa percaya bahwa warna merah melambangkan keberuntungan, kegembiraan, kebahagiaan, dan kesuburan. Biasanya warna merah dipadukan dengan warna emas.

2. Kuliner khas Imlek yang wajib ada

Foto hanya ilustrasi. (pixabay.com/ignartonosbg)

Hari raya tentu identik dengan suguhan kudapan atau kuliner. Begitu pula ketika perayaan Imlek, ada beberapa kuliner yang wajib ada karena memiliki makna tersendiri.

Beberapa kuliner tersebut antara lain kue keranjang (Mirip dodol), jeruk, telur yang direbus bersama daun teh, mi panjang, dan ikan bandeng. Kuliner khas Imlek ini dipercaya membawa keberuntungan dan kemakmuran bagi yang menyantapnya.

3. Angpao, si amplop merah yang selalu ditunggu-tunggu

Angpao. (Unsplash.com/Yuwei Shaw)

Tahun baru tanpa angpao seperti masakan tanpa garam. Angpao paling ditunggu-tunggu, terutama anak-anak. Angpao berupa amplop berwarna merah yang di dalamnya berisi sejumlah uang.

Makna angpao sendiri adalah mengambarkan kepedulian kepada sesama. Selain itu, juga sebagai lambang perantara keberuntungan berupa materi dan berkat, baik bagi si pemberi maupun penerima.

Untuk pemberian angpao ada aturannya, seperti:

  • Wajib menggunakan amplop warna merah, sangat dilarang menggunakan warna putih karena memiliki makna kesialan atau dukacita
  • Hanya diberikan oleh umur yang lebih tua ke yang lebih muda
  • Hanya diberikan oleh pasangan yang telah menikah
  • Tidak boleh menitipkan angpao.

Baca Juga: Kisah Ping Ping Pemuda Tionghoa di Bali yang Pilih Jalan Jadi Seniman

4. Pertunjukan barongsai sebagai pembawa keberuntungan

Pertunjukan barongsai. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Barongsai mirip dengan tarian barong di Bali. Tarian ini dilakukan oleh dua orang yang memakai busana menyerupai singa. Namun gerakannya cukup berbeda dari barong di khas Bali. Gerakan barongsai lebih ke arah atraksi dan menunjukkan kelincahan penarinya.

Barongsai di Imlek memiliki makna:

  • Menghilangkan energi negatif
  • Mengusir roh halus yang tidak baik
  • Membawa keberuntungan

Ada satu hal yang menarik, yaitu saat gerakan barongsai memakan amplop berisi uang. Gerakan ini disebut dengan istilah 'Lay See'. Pertunjukan barongsai tidak selalu hadir saat perayaan malam tahun baru Imlek. Namun terkadang bisa juga hadir saat perayaan Cap Gomeh, yang masih merupakan rangkaian Tahun Baru Imlek, seperti dilakukan oleh Tempat Ibadat Tri Dharma (TITD) Cao Fuk Miao, Kota Denpasar.

Berita Terkini Lainnya