TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Navicula Rilis Kembali ke Akar, Maknai Kearifan Leluhur

Navicula juga sedang menyiapkan album "Archipelago Rebel"

(Instagram.com/naviculamusic)

Band grunge Bali, Navicula, tengah menyiapkan materi album barunya yang bertema "Archipelago Rebel". Dari album itu pula, band yang berdiri sejak tahun 1996 ini meluncurkan single berjudul "Kambali ke Akar".

Single tersebut resmi dirilis dalam format visual di kanal YouTube, dan audio melalui platform Spotify maupun Joox, Jumat (10/6/2022).

Sama seperti tema-tema lagu yang diusung Navicula sebelumnya, "Kembali ke Akar" juga tidak jauh dari isu lingkungan dan sosial.

Melalui "Kembali ke Akar", Navicula mengajak pendengarnya untuk memaknai kearifan leluhur di tengah kehidupan masyarakat yang kompleks, dengan berbagai pekerjaan dan perkembangan modernisasi.

Baca Juga: 5 Kru Backstage Band Bali, dari SID hingga Navicula

Baca Juga: Potret Pohon Kayu Putih Setinggi 50 Meter di Tabanan, Sakral

1. Tetap hadirkan cita rasa lokal dalam video klip "Kembali ke Akar"

(instagram.com/naviculamusic)

Video "Kembali ke Akar" digarap oleh KITAPOLENG. Garapan ini terkesan sangat apik, dengan menampilkan dominasi plot di bawah pohon besar yang rindang. Tema "Kembali ke Akar" jelas tersampaikan di awal video, bagaimana masing-masing personel awalnya dimunculkan mengenakan seragam berbagai pekerjaan. Mereka lalu melepas seragam tersebut dan berganti ke atribut bernuansa kedaerahan.

Navicula tidak pernah gagal dalam menghadirkan cita rasa kearifan lokal di setiap video klipnya. Ia menggambarkan tiap plot dalam video tersebut sebagai ajakan untuk kembali ke jati diri.

"Secara tema, single "Kembali ke Akar" adalah semacam ingatan mengajak orang, mengingat kembali siapa identitas mereka, dan asal usul mereka," ujar vokalis Navicula, Gede Robi, dalam rilisnya, Minggu (12/6/2022).

2. "Kembali ke Akar" mengajak pendengar kembali mengingat kearifan leluhur

(instagram.com/naviculamusic)

"Kembali ke Akar" memiliki makna sebagai pengingat untuk menjaga tradisi yang sudah diwariskan oleh para pendahulu. Sehingga bisa memaknai, memanfaatkan, dan membuatnya relevan untuk zaman sekarang.

Hal ini tidak hanya untuk Bali, tetapi juga seluruh dunia yang semakin hari semakin mengalami kemajuan di berbagai bidang. Manusia terkadang lupa dengan nilai-nilai luhur pendahulunya.

"Menurut kita, kemajuan yang ideal adalah kemajuan yang berangkat dari siapa diri kita, bagaimana lingkungan kita, dan apa saja pengetahuan yang kita punya. Kita mampu untuk berangkat dari apa yang kita punya, tapi dikembangkan dari sebelumnya. Melestarikan apa yang bagus dan memperbaiki apa yang perlu diperbaiki," jelas Robi.

Selain itu, "Kembali ke Akar" merupakan misi Navicula dalam pelestarian budaya. Ini yang berupaya diangkat oleh Navicula dalam misinya mendukung National Branding Indonesia.

"Harapan kita adalah pendengar mendapat pesan, bagaimana kita melestarikan local wisdom. Bukan dengan atribut atau fashion saja, tapi dengan melestarikan prinsip ideologi dan pengetahuan," lanjutnya.

Berita Terkini Lainnya