Warung Sinamin di Karangasem, Legenda Sejak Zaman Jepang

Selain memiliki keindahan alam, Kabupaten Karangasem juga memiliki kuliner dan makanan khas yang legendaris. Satu di antaranya Warung Sinamin. Jadi kalau kamu lagi berlibur ke kawasan Bali Timur, sebaiknya mampir ke sini. Berikut ini uraian selengkapnya.
1. Berdiri sejak zaman lenjajahan Jepang
Warungnya sederhana dan berada di Kota Amlapura, tepatnya Lokasinya berada di Jalan Pesagi, Kelurahan Karangasem, Kecamatan Karangasem. Masyarakat mengenalnya dengan nama "Warung Sinamin". Lokasinya masuk gang perkampungan. Jaraknya sekitar 30 meter dari jalan raya.
Pemilik warung, Hajah (Hj) Dijah, mengatakan Warung Sinamin berdiri sejak zaman Jepang. Orang yang pertama kali mendirikan yakni neneknya, almarhumah (alm) Ni'mah. Waktu iu masih jarang ada warung nasi di lokasi itu. Wirausaha ini dilanjutkan alm Sinamin, anak alm Ni'mah.
"Alm Sinamin itu ibu saya. Setelah meninggal, saya melanjutkan usahanya. Karena saya sudah tua, digantikan menantu (Misnah)," kata Dijah (80).
2. Omset mencapai jutaan Rupiah per hari
Misnah, menantu Dijah, mengungkapkan omset penjualannya sekarang mengalami penurunan dibandingkan zaman dulu. Sekarang hanya terjual sekitar 10 sampai 15 kilogram per hari. Dulu bisa mencapi 25 kilogram.
"Kemungkinan omset menurun karena menjamurnya warung nasi di Kabupaten Karangasem. Sehingga berpengaruh ke penjualan. Kalau dulu, kita juga buka cabang di Pasar Amlapura. Kini hanya buka di kampung," kata Misnah, asal Kampung Nyuling.
3. Harga nasi per bungkus murah
Rasa nasi di Warung Sinamin berbeda dengan yang lain. Harganya terjangkau, mulai Rp10 ribu sampai Rp15 ribu per bungkus. Menunya sangat sederhana. Ada ayam suwir, daging sapi, ubi, urap daun belimbing, tempe manis, telur rebus dan goreng, serta kuah kulit sapi.
"Kalau makan di sini (warung) per porsi Rp15 ribu. Seandainya dibungkus harganya bervariatif. Bisa beli Rp8 ribu, Rp10 ribu, serta ada juga yang beli Rp15 ribu," tambah Misnah.
Meski di gang, tapi pembelinya kebanyakan dari luar Bangras. Ada dari Desa Bungaya Kangin, Budakeling, Seraya, Tumbu, hingga beberapa sekitar Kota Amlapura. Ada juga yang dari luar Karangasem seperti Kota Denpasar, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Badung.