Unik, RAMU Kitchen di Gianyar Pakai Bahan Makanan dari Hutan

Intinya sih...
- RAMU Kitchen di Gianyar menawarkan kreasi kuliner dengan bahan-bahan eksotis dan tidak begitu dikenal, seperti tabia bun.
- Restoran ini mengangkat konsep forest-to-table, dengan mencari bahan-bahan eksotis dari hutan sekitar untuk diolah menjadi sajian khas Pan-Asia.
- Mixologist RAMU meramu koktail eksotis yang diperkaya dengan rempah-rempah dari hutan sekitar, seperti Spicy Tabia Bun Margarita.
Gianyar, IDN Times – Dunia kuliner di Bali semakin beragam dengan kehadiran kreasi menu dari RAMU Kitchen, di Titik Dua, Gianyar. Tempat makan RAMU Kitchen ini menggunakan bahan-bahan yang tidak begitu dikenal masyarakat, namun sangat bermanfaat dan memperkaya rasa masakan.
Bahan makanan tersebut diambil dari hutan sekitar lokasi dan diramu dengan sentuhan art. Head Chef RAMU Kitchen, Kori Antarayas (25) mengatakan, salah satu contohnya adalah penggunaan tabia bun dalam minuman spesial khas RAMU Kitchen.
“Kami ingin meng-highlight (menyorot) bahan-bahan yang belum dikenal melalui kuliner,” terangnya.
Dikutip dari distan.bulelengkab.go.id, tabia bun (Piper retrofractum) merupakan tanaman rempah yang kerap dijadikan bumbu masakan dan obat-obatan. Tumbuhan asli Indonesia ini populer sebagai tanaman obat pekarangan dan tumbuh pula di hutan-hutan sekunder dataran rendah.
1.Kuliner yang dihidangkan mengangkat konsep forest to table
RAMU Kitchen mengangkat konsep yang lebih dari sekadar farm-to-table, dengan pendekatan forest-to-table. Tim diungkap menjelajahi hutan sekitar untuk mencari bahan-bahan eksotis, yang kemudian diolah menjadi sajian khas Pan-Asia. Dan setiap hidangan menghadirkan sebuah cerita kekayaan biodiversitas Bali.
“Harapannya kuliner ini dapat memberikan pengalaman menarik bagi semua orang tentang petualangan kuliner Pan-Asia,” terang Kori.
2.Banyak bahan lokal dari hutan sekitar disajikan dalam menu
Hidangan seperti Aged Duck Ssam dan Pig's Jowl Sisig Taco merupakan salah satu inovasi yang direkomendasikan kepada para pecinta kuliner. Selain itu, Lobster Jimbaran Bay juga menonjolkan penggunaan bahan lokal.
Kori lalu menampilkan kekayaan rasa pulau Bali dengan gaya yang baru dan menarik. Dari lawar kesukaan ibunya yang diubah menjadi Smokey Tuna Banana Heart Lawar dalam daun sirih.
“Saya ingin mengkombinasikan bahan-bahan yang memang tidak banyak disorot oleh orang. Jadi kami akan meng-eksplore lagi, terus berkreasi,” terangnya.
Untuk melengkapi pengalaman kuliner ini, mixologist RAMU, I Wayan Gunarsa, meramu koktail eksotis yang diperkaya dengan rempah-rempah yang diambil langsung dari hutan sekitar. Seperti Spicy Tabia Bun Margarita, Lemon Basil Gin, dan berbagai kreasi lainnya.
3.Restoran juga didesain untuk culture, creative and art sesuai karakter Ubud
Founder Titik Dua, Andra Matin mengakui sengaja mendesain RAMU Kitchen dengan konsep lebih dinamis berada di rooftop dengan suguhan pemandangan hutan khas Ubud. Ia mengakui bahwa RAMU Kitchen menjadi salah satu restoran favorit di kalangan pecinta kuliner Ubud.
“Kami berevolusi menjadi lebih dari sekadar restoran. Kini, tempat ini berkembang menjadi pusat eksplorasi kuliner, ekspresi kreatif, dan tempat berkumpulnya komunitas,” terangnya.
Sebagai pusat seni dan kreativitas, akan menghadirkan berbagai acara eksklusif seperti pemutaran film, acara sastra, pameran seni, dan lokakarya yang menggabungkan seni kuliner dengan bentuk ekspresi kreatif.