Al-Jazeera restoran di Bali. (Dok.IDN Times/istimewa)
Sesuai namanya, menu yang ditawarkan di sini menonjolkan masakan autentik Timur Tengah, namun bahan-bahannya dari lokal. Mulai dari mezze seperti Classic Hummus, Baba ghanouj, dan Tabbouleh. Kemudian salad segar seperti Fattoush Salad dan Arabic Salad. Hingga hidangan yang dipanggang dengan arang seperti Lamb Mathbi dan Shish Kebab.
Selain itu, ada juga makanan spesial seperti Marak Lamb, yakni domba yang dimasak dalam kaldu bumbu tradisional Arab. Lalu ada Mughalgal, yakni tumis domba atau ayam dengan campuran sayuran yang dimasak menggunakan rempah-rempah tradisional Arab, dan disajikan dengan roti pita.
Juga ada nasi khas dari berbagai daerah di Timur Tengah seperti nasi mandhi, biryani atau kabsah.
“Hampir seluruh bahan makanan, seperti sayuran, hasil laut, dan hasil bumi lainnya menggunakan bahan lokal yang kami dapatkan di Bali dan daerah lain di sekitarnya. Memanfaatkan kekayaan alam serta hasil kerja para petani dan nelayan di sekitar kami.
Roti yang kami tawarkan juga kami buat sendiri menggunakan tangan sehingga terus segar. Namun untuk menjaga keautentikan rasa dan pengalaman, beberapa bahan seperti beras-beras untuk menu Nasi Signature kami atau rempah seperti saffron, kami impor dari negara-negara Timur Tengah,” kata Ivan.
Tidak sebatas makanan, Al Jazeerah Signature Bali juga menawarkan koleksi shisha premium dengan tembakau berkualitas. Yakni tembakau dari MustHave, Duft, dan Al Fakher Tobacco. Ada rasa mangga, kayu manis, dan lemon pie. Menikmati shisa ini semakin asyik di lantai 3 atau shisa lounge. Pengunjung bisa menikmati embusan angin langsung tapi tetap teduh, dan sunset point. Lantai ini juga cocok digunakan untuk bekerja dari luar kantor, dan rumah.