Laklak beras merah Jatiluwih (Dok.IDNTimes/Istimewa)
Oleh karena terbuat dari beras merah cendana, laklak beras merah tentunya memiliki wangi dan rasa yang khas. Menurut Wiranata, dari sisi bentuknya, laklak beras merah khas Jatiluwih memang sedikit berbeda jika dibandingkan dengan laklak yang ada di pasaran.
"Jika laklak pada umumnya memiliki lubang-lubang udara seperti sarang semut dan dibuat dengan menggunakan cetakan serta biasanya berwarna hijau, untuk laklak beras merah khas Jatiluwih, bentuknya mirip dengan pancake. Karena dibuat tanpa cetakan, namun hanya dipanggang pada plat baja dengan bentuk pipih seperti pancake," jelasnya.
Laklak ini, dibuat dari campuran tepung beras merah, air, sedikit garam, dan minyak kelapa, yang diuleni hingga membentuk adonan sedikit encer. Selanjutnya adonan dipanggang di atas plat baja menggunakan tungku kayu dengan api yang besar.
"Untuk kayu bakarnya, kami pilih menggunakan kayu kopi karena panasnya merata sehingga adonan bisa matang dalam waktu dua menit," ujar Wiranata.
Sementara untuk toping, laklak beras merah biasanya dengan kelapa parut dan sirup gula merah. Per porsinya, laklak ini dijual dengan harga Rp 10 ribu.