7 Rekomendasi Rujak di Bali, Wajib Kamu Cobain Selain Kuah Pindang

Melihat fotonya saja udah bikin ngiler

Jalan-jalan ke Bali rasanya kurang lengkap ya kalau belum nyobain kuliner khasnya. Sebut saja ayam betutu, mujair nyat-nyat, lawar, satai lilit, babi guling, jukut ares, tipat cantok, dan lainnya. Dari daftar tersebut, mana nih yang sudah pernah kamu cobain?

Selain daftar tersebut, ada satu lagi nih kuliner yang wajib kamu coba. Yaitu rujak. Mungkin rujak kuah pindang udah pernah nyobain ya. Bagaimana dengan deretan rujak yang ada di Bali berikut ini? Barangkali bisa menjadi rekomendasi kamu untuk berwisata kuliner:

Baca Juga: Mencicipi Gurihnya Entil Pupuan, Kuliner Khas Tabanan Bali

1. Rujak bulung boni

7 Rekomendasi Rujak di Bali, Wajib Kamu Cobain Selain Kuah Pindangrujak bulung boni (instagram.com/warung_men_gege)

Bulung boni (Green caviar) sebenarnya rumput laut. Pesisir laut di Nusa Penida, Kabupaten Badung, banyak yang membudidayakannya. Rujak ini termasuk kuliner yang paling banyak dikonsumsi oleh warga lokal Bali. Bulung boni juga disebut sebagai anggur laut karena bentuknya menyerupai bulatan anggur yang kecil berwarna hijau.

Rasa bulung boni lebih asin dan renyah dari jenis rumput laut lainnya. Untuk membuat rujak bulung boni, bahan-bahan yang diperlukan di antaranya terasi, cabai, garam, dan gula pasir. Ada juga yang memakai kuah pindang.

2. Rujak batu-batu khas Tanjung Benoa

7 Rekomendasi Rujak di Bali, Wajib Kamu Cobain Selain Kuah PindangRujak batu-batu khas Tanjung Benoa Bali (Dok.Pribadi/Ari Budiadnyana)

Rujak batu-batu hanya bisa kamu temukan di warung-warung daerah Desa Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, karena termasuk kuliner khas di sana. Bahan dasarnya dari siput laut berukuran sedang. Ada dua jenis siput laut yang hanya bisa ditemukan di Desa Tanjung Benoa. Pertama, siput laut berwarna putih yang ditemukan musiman di laut Tanjung Benoa. Kedua, siput laut berwarna hitam yang bisa ditemukan di luar laut Tanjung Benoa. Untuk siput warna hitam muda ini bisa diperoleh setiap hari.

Sebelum dijadikan sebagai rujak, siput laut harus direbus dulu bersama garam. Baru setelah matang dan daging siputnya keluar dari cangkang, barulah dicampur ke dalam kuah cuka. Tambahkan garam dan cabai untuk menambah kenikmatannya.

Baca Juga: Dagingnya Empuk Banget, Begini Resep Membuat Bebek Betutu Khas Bali

3. Rujak bekul yang mulai langka

7 Rekomendasi Rujak di Bali, Wajib Kamu Cobain Selain Kuah Pindangrujak bekul (instagram.com/warung_men_gege)

Buah bekul memiliki sebutan lain, yaitu bidara atau widara. Ini termasuk buah lokal Bali yang pohonnya tumbuh di daerah kering. Meskipun tumbuhnya tidak mengikuti musiman, namun buah bernama latin ziziphus mauritiana ini sudah jarang ditemukan di kebun milik warga lokal. Buah bekul terbilang bagus sebagai antioksidan karena mengandung vitamin C dan A. Rasanya asam dan segar.

Bahan-bahan yang digunakan adalah buah bekul diulek bersama terasi, garam, gula pasir atau gula aren), dan cabai. Dijamin kamu bakalan ketagihan kalau sudah mencicipinya.

4. Rujak juwet atau jamblang, yang sangat bermanfaat untuk tubuh

7 Rekomendasi Rujak di Bali, Wajib Kamu Cobain Selain Kuah Pindangrujak juwet (instagram.com/warung_men_gege)

Buah juwet termasuk buah lokal musiman di Jawa dan Bali, namun semakin sulit ditemukan. Warnanya kehitaman kalau sudah matang, dan berasa manis asam.

Buah juwet sering dijadikan sebagai rujak di Bali. Biasanya dicocol menggunakan bumbu terasi, garam, cabai, dan gula pasir yang dihaluskan. Buah juwet bagus untuk kesehatan pencernaan, mata, gigi, meredakan batuk, menurunkan kadar gula dalam darah, hingga mencegah kanker. Untuk informasi selengkapnya, bisa kamu baca di sini ya: Khasiat Buah Juwet.

5. Rujak tumbuk khas Bandung, yang bisa kamu temukan di Bali

7 Rekomendasi Rujak di Bali, Wajib Kamu Cobain Selain Kuah Pindangrujak tumbuk (Dok.Pribadi/Ari Budiadnyana)

Rujak tumbuk memang khasnya Bandung, Provinsi Jawa barat. Tetapi kamu bisa temukan di pinggir jembatan daerah Pekambingan, Kota Denpasar. Penjualnya adalah seorang perantau asal Bandung, yang akrab Kang Toni. Harganya Rp7 ribu per porsi.

Bumbu yang dipakai terdiri dari terasi, garam, cabai, gula aren, cabai, ubi, dan pisang kutuk. Sedangkan buahnya terdiri dari kedondong, bengkuang, mangga, dan nanas. Bahan-bahan tersebut lalu ditumbuk ke dalam wadah khusus.

6. Rujak serut khas Kabupaten Buleleng

7 Rekomendasi Rujak di Bali, Wajib Kamu Cobain Selain Kuah Pindangrujak serut khas Buleleng (instagram.com/dapoerrujak)

Rujak serut menggunakan bumbu pada umumnya seperti terasi, garam, cabai dan gula aren atau gula merah. Sedangkan buahnya menggunakan pepaya setengah matang, mangga muda, bengkuang, ubi, jambu air, nanas, dan mentimun yang diserut melebar.

Setelah itu, bahan-bahan tersebut dicampur bersama kuah cuka. Rasanya jadi asam, manis, dan pedas.

7. Rujak boni

7 Rekomendasi Rujak di Bali, Wajib Kamu Cobain Selain Kuah Pindangrujak buah boni (instagram.com/warung_men_gege)

Buah boni mirip anggur, tetapi kecil-kecil dan berwarna merah kehitaman. Kalau sudah matang, rasanya menjadi asam manis. Buah ini termasuk buah lokal Bali yang mulai jarang ditemukan.

Sama seperti bumbu lainnya, bahan-bahannya terdiri dari terasi, garam, cabai, gula pasir atau gula aren lalu dihaluskan. Setelah masukkan buah boni dan dicampur.

Itulah rekomendasi rujak yang wajib kamu cobain di Bali. Kamu pernah nyobain yang mana nih? Kalau ada rekomendasi rujak yang lain, share di kolom komentar ya.

Artikel ini pertama kali ditulis Ari Widiadnyana di community.idntimes.com dengan judul 7 Rujak Unik dari Berbagai Daerah di Bali yang Wajib Dicoba

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya