Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

9 Jenis Sate dalam Sarana Upacara Hindu di Bali

Sate untuk sarana upacara di Bali. (YouTube.com/PUJA TRESNA)

Sate adalah kuliner yang paling populer di Tanah Air. Hampir di setiap daerah memiliki kuliner yang dimasak dengan cara dipanggang ini.

Kalau di Bali, sate tidak hanya digunakan untuk konsumsi sehari-hari tetapi juga sebagai sarana upacara. Sate juga disebutkan sebagai jenis olahan kering dalam Lontar Dharma Caruban.

Sate yang digunakan sebagai sarana upacara memiliki berbagai macam jenis sebagai senjata para dewa. Berikut jenis-jenis sate dalam sarana upacara Hindu di Bali.

1. Sate lembat atau Kreta Semaya adalah simbol gada yang merupakan senjata Dewa Brahma. Sate ini memiliki dwi fungsi, yaitu sebagai sarana upacara dan hidangan roh para leluhur, serta untuk dikonsumsi

Sate lembat. (YouTube.com/ALENGKA TV Official)

2. Sate asem merupakan simbol senjata cakra yang merupakan senjata Dewa Wisnu. Sate ini memiliki dwi fungsi seperti sate lembat

Ilustrasi sate asem khas Bali (YouTube.com/PUJA TRESNA)

3. Sate kuung atau sate kekurung biasa digunakan dalam upacara Hindu di Bali sebagai simbol padma, senjatanya Dewa Siwa

Ilustrasi sate kuung khas Bali (YouTube.com/Setiper Alas)

4. Sate sepit gunting atau gunting-gunting adalah simbol trisula yang merupakan senjatanya Dewa Sambu

Sate sepit gunting. (YouTube.com/Galeri Bali)

5. Sate jepit atau apit babi merupakan sate upacara sebagai simbol bajra, senjatanya Dewa Iswara

Ilustrasi sate jepit atau sate apit babi (YouTube.com/PUJA TRESNA)

6. Sate jepit balung atau jepit iga melambangkan naga pasa sebagai senjata Dewa Mahadewa

Ilustrasi sate jepit balung (YouTube.com/Dewa Rama)

7. Sate lilit merupakan simbol moksala, senjatanya Dewa Rudra

Sate lilit. (YouTube.com/PUJA TRESNA)

Selain 7 sate di atas, masih ada dua sate lainnya di antaranya sate suduk ro yang melambangkan angkus sebagai senjata Dewa Sangkara, dan sate serapah sebagai simbol dupa atau api yang merupakan senjata Dewa Maheswara.

Semua jenis sate tersebut terbuat dari olahan daging babi sebagai simbol pemujaan Dewi Durga sakti Dewa Siwa. Sate tersebut menggunakan bumbu-bumbu utama yang terdapat dalam Lontar Dharma Caruban. Yaitu cekuh atau kencur, kunyit atau kunir, isen atau lengkuas, jahe, bawang merah, dan lemo atau jeruk limau.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
Retno Rahayu
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us