TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bali Diklaim Jadi Daerah dengan Konsumsi Pasta Tertinggi di Indonesia

Apakah kamu termasuk pecinta makanan Italia?

Salah satu olahan dari pasta Rustichella d'Abruzzo di Milano (IDN Times/Ayu Afria)

Badung, IDN Times – Masakan Italia jenis pasta diminati di Indonesia. Menurut Business Development dari PT Bahana Gourmet Indonesia, Cathleen Purwana, Bali menjadi daerah tertinggi yang mengkonsumsi pasta di Indonesia.

Salah satu alasannya, kata Cathleen, karena jumlah turis asing di Bali juga sangat tinggi. Dan juga pengaruh banyaknya jumlah chef yang berkewarganegaraan asing di Bali.

“Paling banyak memang di Bali. Kedua di Jakarta,” ungkapnya, Kamis (15/8/2024). 

Baca Juga: Bali Blockchain Summit Kembali Digelar di Denpasar

1. Brand pasta Rustichella d'Abruzzo ini tercatat masuk Indonesia sejak 2016

Cathleen Purwana juga mengungkapkan perusahaan tempatnya bekerja tersebut menjadi satu-satunya distributor resmi di Indonesia dari salah satu brand pasta dan tepung pabrik asal Italia yang terkenal dan sudah berproduksi selama 100 tahun, yakni Rustichella d'Abruzzo.

Dari catatannya permintaan produk pasta ini sangat tinggi di Bali. Padahal produk ini hanya dipasarkan di dua supermarket ternama saja.

Di wilayah Jakarta, produk itu dipasarkan di tiga lokasi supermarket, namun tetap tidak bisa mengimbangi permintaan produk ini seperti di Bali. “Karena produk ini memang kualitasnya lebih baik dibanding pasta-pasta yang lain,” ungkapnya.

Brand pasta Rustichella d'Abruzzo ini tercatat masuk Indonesia sejak 2016. Dan di tahun yang sama langsung mengisi pasar di Bali.

2. Pasta bisa diolah sesuai selera

Ia menyebutkan, sebanyak 50 item dari brand ini telah masuk Indonesia, yang 30 persennya menguasai pasar Bali. Rustichella d'Abruzzo sendiri merupakan produk pasta premium yang harganya lebih mahal dibandingkan produk pasta yang lain.

Lebih lanjut pasta ia ungkap tidak hanya diolah untuk masakan Italia. Bahan pangan ini bisa dikreasikan sesuai dengan ide chef itu sendiri, serta disesuaikan dengan selera lidah masing-masing.

“Dimasaknya tergantung dari masing-masing chef. Jadi pasta itu tidak hanya untuk masakan Italia, bisa juga di-fusion. Di Asian food,” ungkapnya.

Berita Terkini Lainnya