Penjualan Kerajinan Keramik di Tabanan Tembus Pasar Ekspor

Pandemik bikin bisnis ini menemukan pasarnya, asalkan tekun

Tabanan, IDN Times - Kerajinan keramik kini menjadi potensi wisata Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Desa yang berada di Banjar Pekilen terdapat industri kecil menengah (IKM) bernama MK Keramik, yang dirintis oleh Nyoman Agus Saputra.

MK keramik memproduksi dan menjual produk keramik, khususnya untuk peralatan makan, minum, serta perlengkapan dekorasi. Penjualan produk MK Keramik tidak saja di Bali, tetapi juga menembus pasar ekspor.

Baca Juga: Harga Jual Babi Hidup Terjun Bebas, Peternak Tabanan Boncos

1. Berawal karena pandemik COVID-19

Penjualan Kerajinan Keramik di Tabanan Tembus Pasar Eksporilustrasi pandemi COVID-19 (ANTARA FOTO/M. Risyal Hidayat)

Pemilik MK Keramik, Nyoman Agus Saputra, menuturkan awalnya hanya jual beli keramik pada tahun 2017. Yaitu membeli keramik dari pengrajin, lalu dijual kembali di tokonya daerah Canggu, Kabupaten Badung.

Namun pandemik COVID-19 membuat bisnisnya berhenti. Kurang lebih enam bulan, Agus berhenti berjualan. Kemudian awal 2021, ia mengambil kursus membuat keramik atas saran kakaknya.

"Kurang lebih teknik dasar membuat keramik saya sudah tahu. Kakak saya kemudian menyarankan untuk kursus membuat keramik," ujar Agus, Senin (18/9/2023).

2. Bisnisnya mengalami kegagalan di awal produksi

Penjualan Kerajinan Keramik di Tabanan Tembus Pasar EksporProses pembuatan keramik di MK Keramik Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Usaha Agus memang tidak langsung berhasil di awal. Keramik yang diproduksinya banyak mengalami permasalahan, mulai dari keramik pecah saat proses pembakaran, hingga bentuk serta warna yang tidak sesuai.

"Awal-awal produksi, kita menderita kerugian yang lumayan. Karena harga bahan baku serta proses pembakaran keramik memerlukan biaya yang cukup mahal. Tetapi kami tidak putus asa dan terus mencoba," kata Agus.

Secara bertahap, Agus mulai menguasai teknik pembuatan keramik. Akhirnya mereka berhasil memproduksi keramik sesuai dengan kualitas yang diinginkan, dan dijual ke pasaran.

Jenis produk keramik yang diproduksinya sangat beragam. Mulai dari peralatan makan, minum, dan perlengkapan dekorasi. Keunikan dari produk MK Keramik, selain menggunakan komposisi warna yang cantik, juga dipadukan dengan ukiran khas Bali. Penambahan ukiran khas ini untuk memperkenalkan budaya Bali ke seluruh dunia.

"Melalui produk ini kami ingin memperkenalkan budaya Bali itu bisa diaplikasikan dalam beragam jenis kerajinan," papar Agus.

3. Produk keramiknya menembus pasar ekspor

Penjualan Kerajinan Keramik di Tabanan Tembus Pasar EksporProduk keramik dari MK Keramik di Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Peminat awal produknya MK Keramik adalah coffee shop dan restoran yang ada di Bali. Namun seiring perkembangan gaya hidup, permintaan produk keramiknya mulai merambah ke luar Bali seperti Surabaya, Jakarta, Bandung, Labuan Bajo. Bahkan juga merambah ke pasar ekspor seperti Turki, Kanada, hingga Australia.

Menurut Agus, rata-rata MK Keramik bisa memproduksi peralatan makan dan minum hingga 500 buah per bulan dengan beragam komposisi warna. Sedangkan harganya dari yang paling murah Rp30 ribu hingga ratusan ribu per buah, tergantung pada tingkat kesulitan dan lamanya proses pembuatan keramik.Agus mengaku bisa menjual hingga Rp50 juta setiap bulannya.

Rencana ke depan, Agus ingin mendaftarkan produk MK Keramik ke lembaga HKI, agar produknya memperoleh perlindungan atas kekayaan intelektual.

"Saat ini pendaftarannya sedang kami proses," terangnya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya