Perekonomian Terpuruk, Bali Luncurkan 6 Konsep Ekonomi Kerthi Bali

Selama ini Bali disebut terlalu bergantung pada pariwisata

Denpasar, IDN Times – Presiden Joko “Jokowi” Widodo meluncurkan Konsep Transformasi Ekonomi Bali. Pemerintah Provinsi Bali melakukan transformasi struktur dan fundamental ekonomi di Pulau Dewata.  

Gagasan itu disebut berasal dari Gubernur Bali, I Wayan Koster, serta disusun oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas RI, Suharso Monoarfa. Program itu diberi nama Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali menuju Bali Era Baru: Hijau, Tangguh dan Sejahtera.

Baca Juga: Pemulihan Pariwisata Fokus di Bali Selatan, Desa Wisata Minta Didukung

1. Konsep ekonomi ini diklaim untuk mewujudkan Bali Berdikari dalam bidang ekonomi

Perekonomian Terpuruk, Bali Luncurkan 6 Konsep Ekonomi Kerthi Baliilustrasi peran perempuan di Bali. (IDN Times/Ayu Afria)

Koster menyampaikan bahwa Bali memiliki enam Konsep Ekonomi Kerthi Bali. Konsep ekonomi ini diklaim untuk mewujudkan Bali Berdikari dalam bidang ekonomi yang dibangun dan dikembangkan berlandaskan nilai-nilai filosofi Sad Kerthi.

Berikut sektor unggulan yang masuk dalam enam Konsep Ekonomi Kerthi Bali: 

  1. Sektor Pertanian dengan Pertanian Organik
  2. Sektor Kelautan dan Perikanan
  3. Sektor Industri Manufaktur dan Industri Budaya Branding Bali
  4. Sektor Industri Kecil Menengah (IKM), Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Koperasi
  5. Sektor Ekonomi Kreatif dan Digital
  6. Sektor Pariwisata

“Jadi Konsep Ekonomi Kerthi Bali dengan memiliki enam sektor unggulannya akan mewujudkan perekonomian Bali yang harmonis terhadap alam, berbasis sumber daya lokal dan menjaga kearifan lokal, ramah lingkungan, berkualitas, bernilai tambah, tangguh, berdaya saing, serta berkelanjutan,” ungkapnya melalui press rilis pada Rabu (6/4/2022).

2. Sektor pariwisata menyebabkan ekonomi Bali terkontraksi sangat dalam

Perekonomian Terpuruk, Bali Luncurkan 6 Konsep Ekonomi Kerthi Baliilustrasi peran perempuan di Bali. (IDN Times/Ayu Afria)

Dalam acara Musyawarah Perencanaan pembangunan (Musrenbang) Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2023 pada Rabu (6/4/2022) di Gedung Gajah Jayasabha, Denpasar, Koster menyebutkan bahwa sektor pariwisata menjadi sektor yang paling terpuruk dan menyebabkan ekonomi Bali terkontraksi sangat dalam di masa pandemik COVID-19.

Kondisi tersebut mengharuskan Bali belajar untuk tidak terpuruk lagi ke depannya. Artinya, Bali tidak boleh hanya bergantung kepada pariwisata. Namun harus bergerak maju mentransformasi struktur dan fundamental ekonomi Bali.

“Karena kita sangat bergantung pada sektor pariwisata,” ungkapnya.

3. Pariwisata Bali mulai bangkit setelah didukung kebijakan baru

Perekonomian Terpuruk, Bali Luncurkan 6 Konsep Ekonomi Kerthi BaliPantai Batu Bolong (IDN Times/Ayu Afria)

Pada kesempatan yang berbeda, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, menyampaikan bahwa pemerintah telah membuat kebijakan khusus untuk menarik dan memudahkan wisatawan berlibur ke Bali. Pemerintah memberikan fasilitas Visa on Arrival (VoA), memberlakukan bebas karantina, hingga bebas tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk wisatawan domestik.

Kebijakan tanpa karantina dan VoA bagi wisatawan internasional diharapkan mampu membangkitkan kembali pariwisata Bali yang terpuruk karena pandemik. Saat ini, dari 43 negara yang mendapatkan fasilitas VoA di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, hingga 5 April 2022 lalu, sudah ada sebanyak 14.430 orang memanfaatkan pelayanan tersebut.

“Dengan aturan terbaru, pemerintah juga sudah membuat kelonggaran bagi masuknya wisatawan asing yang berkunjung ke Bali,” ungkapnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya