TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penjualan Bibit Babi di Tabanan Meningkat 300 Persen

Stok bibit babi di peternak ludes terjual

Ilustrasi ternak babi (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Tabanan, IDN Times - Saat ini banyak pedagang daging babi yang mengeluhkan susahnya mencari babi potong di wilayah Kabupaten Tabanan.  Hal ini menyebabkan harga daging babi menjadi mahal, bahkan ada yang menyentuh Rp90 ribu per kilogram.

Kenaikan harga jual babi yang menggiurkan ini kemudian memicu peternak babi untuk kembali beternak, atau meningkatkan jumlah ternaknya. Itu bisa dilihat dari meningkatnya penjualan bibit babi di Tabanan yang mencapai 300 persen.

1. Susahnya mencari babi potong di Tabanan

Seorang pedagang daging babi di Tabanan, Kadek Arwati, mengaku membeli babi potong di wilayah Kabupaten Buleleng. Sebab ia kesulitan mencarinya di Tabanan. Menurutnya, banyak peternak yang tidak beternak lagi atau terbatas memelihara babinya karena serangan virus African Swine Fever (ASF).

Saat ini ia menjual daging babi Rp90 ribu per kilogram, dan memprediksi harganya bisa menembus Rp100 ribu per kilogram pada Hari Raya Galungan.

"Kalau untuk Galungan itu biasanya saya potong babi 15 ekor. Itupun sudah ada yang memesan dan pasti habis terjual. Kalau untuk hari normal cuma memotong satu ekor saja," paparnya, Selasa (3/9/2024).

2. Penjualan bibit babi melonjak di Tabanan

Ternak babi (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Semakin menjanjikannya harga jual babi saat ini membuat peternak babi di Tabanan mulai bangkit kembali. Hal ini bisa dilihat dari penjualan bibit babi di sejumlah peternak di Kabupaten Tabanan melonjak signifikan.

Seorang peternak babi di Desa Baru, Kecamatan Marga, I Ketut Gede Jaya Ada, mengatakan harga babi potong di tingkat peternak terus mengalami kenaikan. Harga terbaru sebesar Rp50 ribu per kilogram hidup.

"Kenaikan harga babi ini direspons positif oleh sejumlah peternak. Apalagi serangan virus ASF pada babi mulai mereda. Sehingga sejumlah peternak mulai kembali berusaha dengan membeli bibit babi," katanya.

Menurut Jaya Ada, permintaan pasar akan bibit babi usia lepas sapih 5 hingga 40 hari naik 300 persen sejak sebulan terakhir. Biasanya ia hanya menjual di bawah 100 ekor, namun kini rata-rata hingga 300 ratusan ekor per bulan. Lonjakan permintaan pasar akan bibit babi ini sekaligus meningkatkan harga di pasaran yang kini menyentuh Rp1.200.000 hingga Rp1.300.000 per ekor.

“Saya sampai tidak ada stok bibit, karena semua bibit sudah dibayar di muka oleh konsumen,” ujarnya.

Berita Terkini Lainnya