3 Cara Tukang Survei Kredit Bank Mengecek Karakter Seseorang

Jejak transaksi bank tidak bisa berbohong ya

Menilai karakter dan kemampuan seseorang apakah ia pantas untuk mendapatkan pinjaman kredit atau investasi bisnis, tidak bisa dilakukan dalam sekejap mata atau bergantung pada kesan pertama saja. Dibutuhkan cek dan ricek dokumen legalitas usaha dan data pribadi. Sekali saja ada yang tidak tepat, permohonan kredit tidak bisa diproses dan harus diperbaiki ulang.

Biasanya pihak bank bisa menilai situasi bisnis seseorang berdasarkan fotokopi rekening koran 3 bulan terakhir. Penampilan dan gaya bicara seseorang bisa menipu, begitu juga tampilan bisnis bisa didesain sedemikian rupa. Bahkan data usaha bisa 'diperindah' semaunya. Tapi jejak transaksi bank tidak bisa berbohong. Pihak bank juga bisa melakukan BI Checking, untuk memeriksa apakah calon kreditur mempunyai tunggakan di tempat lain atau tidak.

Namun, ada kalanya penilaian bagus pada map dokumen calon nasabah di meja kantor saja tidak cukup. Diperlukan kejelian seorang surveyor sebagai pertimbangan kedua dan penilaian secara langsung di lapangan. Penilaian para petugas marketing perbankan kadang dibutakan dan dibiaskan oleh target bulanan, serta komisi sehingga melakukan segala cara agar 'nasabahnya' bisa lolos. Di sinilah peran surveyor hadir sebagai penyeimbang dan juri sekaligus hakim yang kejam. Di satu sisi, pihak bank ingin mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya, tapi di sisi lain bank tidak ingin mendapatkan kreditur yang bermasalah di kemudian hari.

Jika petugas marketing bank bisa dipecat karena kekurangan target, maka petugas survei bisa dipecat jika ada atau banyak nasabah yang ia loloskan berakhir macet dan bermasalah.

Inilah beberapa trik rahasia surveyor kredit bank selama turun gunung di lapangan meninjau ke tempat calon kreditur.

1. Berpura-pura belanja di warung terdekat dan mencari info

3 Cara Tukang Survei Kredit Bank Mengecek Karakter Seseorang(Pexels/Kampus Production)

Ketika datang bertamu dan duduk di rumah calon kreditur, ia bisa saja mengarang atau melebih-lebihkan cerita perusahaannya, bahkan bisa saja berbohong. Untuk mengeceknya dan mendapatan konfirmasi, surveyor akan berpura-pura belanja dan beristirahat di warung terdekat. Surveyor akan mengajak ngobrol pemilik warung, bertanya-tanya tentang profil karakter, dan bisnis calon kreditur tadi.

Sebagai contoh: Calon kreditur bisa saja menceritakan tentang bangunan gudang bisnis kertasnya yang baru saja dibangun. Tapi menurut pemilik warung, calon kreditur tersebut diketahui mempunyai bisnis sampingan menjual miras. Hal ini dapat membuat aplikasi permohonan kredit terkena red flag atau tertolak.

Atau contoh lain, bisa saja calon kreditur menceritakan kalau dia sudah 2 tahun mendirikan bisnis toko grosir kelontongnya. Tapi berdasarkan cerita pemilik warung, ternyata dia baru 6 bulan pindah domisili. Hal ini akan berpengaruh kepada besaran plafon pinjaman yang akan disetujui.

2. Mencari referensi kepada nasabah lama

3 Cara Tukang Survei Kredit Bank Mengecek Karakter Seseorang(Pexels/Alena Darmel)

Jika surveyor mempunyai kenalan atau teman lama, dan masih ingat rumah nasabah lama yang pernah dulu surveyor loloskan, dan rumah atau tokonya masih satu desa atau satu kawasan dengan calon kreditur baru, tentunya tak salah jika kita 'mampir' sebentar untuk bersilaturahmi menanyakan kabar.

Surveyor bisa meminta pertimbangan orang tersebut, apakah layak calon kreditur mendapatkan pinjaman dari bank. Karena kedekatan itu, obrolan yang didapat pun lebih lengkap dan luas, daripada mengobrol dengan pemilik warung yang kadang sering kali dilakukan sambil berdiri atau berdurasi singkat karena pemilik warung sibuk mengurus pembeli lain. Menjawabnya pun kadang hanya basa-basi ala kadarnya seperti berbicara pertama kali dengan orang asing.

Dengan berbicara dengan orang yang sudah dikenal, informasi penting yang diberikan bisa mengalir tanpa ada halangan. Malah saking akrabnya mengobrol, kadang informasi yang didapat sampai melebihi dari yang dibutuhkan dan mengarah ke gosip.

Sebagai contoh: calon kreditur nampaknya baik-baik saja. Single parent dan mempunyai stok produk di rak gudang yang lengkap. Tapi dari obrolan dengan teman yang mengenalnya, diketahui kalau dia sedang menjalin hubungan asmara dengan orang yang sudah berkeluarga. Tentu saja info ini tidak memengaruhi penilaian kemampuan dia membayar angsuran, tapi mungkin menjadi poin negatif di kolom penilaian karakter.

3. Bertanya kepada surveyor perusahaan lain

3 Cara Tukang Survei Kredit Bank Mengecek Karakter Seseorang(Pexels/Mikhail Nilov)

Seorang surveyor dituntut untuk menguasai ilmu perbankan yang melebihi petugas marketing di bawahnya. Dibutuhkan orang berpengalaman dan mempunyai jaringan yang luas. Posisi surveyor tidak bisa dilakukan oleh seorang fresh graduates. Kemampuan analisis yang matang hanya bisa didapat dari riwayat kerjanya, seberapa banyak ia menangani calon kreditur, baik di tempat kerja yang sekarang atau sebelumnya.

Satu pertanyaan mungkin pernah kita dengar, "Apakah Bapak mempunyai angsuran di tempat lain? Angsuran motor atau elektronik?" Dengan informasi ini, surveyor bisa menghubungi relasi atau bekas teman kerjanya di perusahaan lama. Ia berusaha untuk mengetahui karakter seseorang ketika membayar angsuran tiap bulannya.

"Wah, kalau si A tahun lalu pernah nunggak dan pernah membentak petugas penagih yang datang." Kalau kalimat seperti itu yang didapat, tentu akan membuat si surveyor berpikir ulang lagi, meski setahun terakhir si A telah lancar memenuhi kewajibannya.

Oleh karena itu, berhati-hatilah dengan riwayat angsurannya, ya! Karena surveyor memeriksa ke banyak tempat layaknya detektif. Biasanya yang paling enak adalah jika calon kreditur berkarakter baik, memiliki riwayat yang bersih dan usahanya tengah tumbuh berkembang, pasti si surveyor tidak sulit memberikan accedere atau persetujuan (ACC). Malah bisa saja terjadi kebalikannya, si surveyor yang kena protes.

"Kenapa nasabah ini cuma dikasih Rp30 juta? Kenapa tidak sekalian Rp50 juta saja?"

Waduh!

Ahmad Fauzi Ridwan Photo Community Writer Ahmad Fauzi Ridwan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya