Heboh Fenomena Ghozali Everyday, Begini NFT di Mata Generasi Muda Bali
Ada yang pengin punya museum virtual untuk NFT nih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - Saat ini dunia maya di Indonesia sedang dihebohkan oleh fenomena Ghozali Everyday yang berhasil meraup keuntungan hingga miliaran rupiah di aset turunan kripto, Non-Fungible Token (NFT). Konsep selfie yang diusung oleh Ghozali secara konsisten membuat karyanya jadi ikonik di NFT.
Bagaimana generasi muda Bali memandang keberhasilan Ghozali ini? Apakah mereka juga tertarik untuk terjun dan menekuni NFT?
Baca Juga: Pembangunan Monumen Sita Kepandung di Denpasar Dibayar Lewat NFT
1. Fenomena Ghozali membuka pandangan generasi muda mengenai NFT
Generasi muda Bali yang saat ini kuliah di Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali, Putu Ayu Amara, mengatakan sebelum ada fenonema Ghozali, sebenarnya ia sudah tahu tentang NFT.
"Sudah sempat cari-cari informasinya di internet," ujarnya.
Menurutnya, NFT seperti aset digital yang hanya dimiliki oleh satu orang dan tidak ada duplikatnya.
"Aset apapun itu seperti game, foto, video, hingga gambar. Kalau ada yang mau aset itu, harus dibeli," ujarnya.
Menurutnya, dengan fenomena Ghozali ini, semakin banyak masyarakat umum, juga generasi muda yang mulai ingin tahu tentang NFT. Tetapi bukan berarti bisa langsung ikut-ikutan foto selfie dan menjualnya seperti Ghozali. Apalagi foto selfie dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Ikut boleh, tetapi harus memiliki keunikan sendiri. Jangan foto selfie KTP yang dijual. Justru berbahaya," ujarnya.