Budidaya Jagung di Tabanan Mencapai Keuntungan Rp20 Juta per Hektare
Tertarik menekuni bisnis ini? Kuy
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - Selama musim kemarau, petani Tabanan didorong untuk menanam palawija berupa jagung di sawah tadah hujan. Sawah tadah hujan paling terluas di Kabupaten Tabanan berada di Selemadeg Raya (Selemadeg Timur, Selemadeg dan Selemadeg Barat). Mengapa harus menanam jagung?
Sebab jagung bisa dijadikan sebagai pakan ternak dengan harga yang cukup menjanjikan. Kisarannya saja antara Rp4.800 sampai Rp5.000 per kilogram. Untuk meningkatkan minat dan produktivitasnya, petani di Tabanan diberikan bantuan berupa bibit jagung.
Baca Juga: Tabanan Berencana Bangkitkan Kembali Petani Garam Lokal
1. Produktivitas jagung di Tabanan tahun 2020 mencapai 7,92 ton per hektare
Pelaksana Teknis (Plt) Kabid Tanaman Pangan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, I Gusti Ngurah Ketut Wicahyadi, mengatakan produktivitas jagung di Tabanan pada tahun 2020 mencapai 7,92 ton per hektare. Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 6,9 ton per hektare.
Sementara data tahun 2021 masih menunggu akhir tahun. Namun berdasarkan hasil penghitungan ubinan panen yang berlangsung di Desa Tegal Mengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur beberapa waktu lalu, produktivitasnya sama dengan tahun 2020. Yaitu 7,9 ton per hektare kualitas pipilan kering dengan kadar air 14 persen.