TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Minim, Hanya 38 Persen Millennials Tertarik Berinvestasi

Hasil survei Indonesia Millennial Report 2022

Ilustrasi investasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Denpasar, IDN Times - Sebanyak 41 persen millennials di Indonesia ternyata tidak tertarik melakukan investasi. Sementara yang menunjukkan ketertarikan hanya 38 persen. Kurangnya minat investasi, khususnya di dana pensiun, terjadi pada masyarakat kelas ekonomi dan sosial tingkat atas maupun bawah.

Kelas menengah yang paling tidak menunjukkan ketertarikan dalam melakukan investasi. Diprediksi karena pendapatan mereka digunakan untuk membiayai kehidupan sehari-hari sehingga tidak banyak yang disimpan untuk masa depan.

1. Emas hingga properti dinilai masih terjangkau di kalangan Millennials

Ilustrasi investasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Berdasarkan survei yang dilakukan IDN Media, tercatat dari golongan kelas menengah ke atas, ada 56 persen yang tertarik berinvestasi dan 30 persen yang tidak. Sementara dari golongan ekonomi menengah, sebanyak 35 persen yang tertarik dan 43 persen yang tidak. Lalu, untuk golongan ekonomi bawah, 49 persen menyatakan tertarik dan 30 persen tidak tertarik.

Produk investasi konvensional seperti emas hingga properti, dinilai masih terjangkau di kalangan Millennials yang mulai berinvestasi. Kepemilikan pada investasi baru seperti P2P lending dan krypto masih belum signifikan di antara mereka. 

2. Investasi kryto dan NFT sebagai alternatif baru yang dinilai menjanjikan

Ilustrasi investasi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam beberapa tahun terakhir, krypto dan NFT menjadi tren baru dalam bidang ekonomi. Walaupun sesungguhnya Bitcoin, yang pertama muncul pada tahun 2009 lalu, namun baru dikenal lebih luas beberapa tahun belakangan ini. Puncak ketertarikan masyarakat Indonesia pada NFT terjadi pada Januari 2022, saat Ghozali menjual koleksi foto selfienya, yang berisi 933 foto yang diambil setiap hari sejak 2017 hingga 2021, dengan tajuk Ghozali Everyday. Sejak saat itu Ghozali tiba-tiba menjadi kaya. 

Hanya saja banyak yang tidak memahaminya secara pasti sehingga memanfaatkannya sebagai scam dan termasuk untuk pencucian uang. Tercatat ada 27 persen Millennials yang menyatakan tidak tahu apapun terkait Cryptocurrency. Sebanyak 35 persen Millennials menilai bahwa Cryptocurrency bebas dari keterlibatan pemerintah dan bank. Lalu 43 persen menyatakan bahwa Cryptocurrency adalah investasi yang menjanjikan. Sementara 39 persen lainnya mengungkapkan bahwa Cryptocurrency bisa menggantikan sistem keuangan yang ada sebelumnya.

Berita Terkini Lainnya