TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pariwisata Bali Berharap Perseteruan Tiongkok Tak Dibesar-besarkan

Kunjungan wisatawan Tiongkok ke Bali juga masih aman

(IDN Times/Imam Rosidin)

Denpasar, IDN Times - Tensi antara Indonesia dengan Tingkok mulai memanas. Terutama sejak kapal-kapal nelayan Tiongkok yang masuk ke Perairan Natuna, dikawal oleh Coast Guard China. Pemerintah Indonesia juga tegas menolak klaim Tiongkok atas perairan tersebut. Karena masing-masing Negara telah memiliki wilayah ZEE yang ditetapkan oleh UNCLOS.

Berkaca pada kasus itu, apakah tensi memanas ini akan memengaruhi kunjungan wisatawan Tiongkok ke Pulau Bali?

1. Ketegangan di Perairan Natuna tidak memengaruhi kunjungan wisatawan Tiongkok ke Bali

Pergerakan kapal Coast Guard asing melalui layar yang tersambung kamera intai dari Pesawat Boeing 737 Intai Strategis AI-7301 Skadron Udara 5 Wing 5 TNI AU Lanud Sultan Hasanudin Makassar di Laut Natuna. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa, menyampaikan bahwa persoalan itu tidak ada dampak bagi kunjungan wisatawan Tiongkok ke Bali. "Tidak ada (Dampak) itu. Kan persoalan lain," kata Astawa saat dihubungi, Rabu (8/1).

Baca Juga: Bedanya Kekuatan Militer Indonesia Vs Tiongkok, Benarkah Kalah Jauh?

2. Sampai saat ini tidak ada cancel dari wisatawan Tiongkok ke Bali

IDN Times/Ayu Afria

Ia menerangkan, terkait persoalan itu pihaknya sudah bertemu dengan Ketua Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Agung Partha Adnyana, dan sudah bertemu juga dengan Konsulat Jenderal (Konjen) Tiongkok.

"Sudah ketemu dengan Konjen Tiongkok. Beliau (Ketua BTB) bilang tidak ada masalah dan menyatakan wisatawannya tidak ada urusan dengan itu," ujar Astawa.

Astawa melanjutkan, sampai saat ini tidak ada pembatalan dari wisatawan tiongkok ke Bali. Kunjungan wisatawan Tiongkok juga tetap mendominasi.

"Kunjungan Tiongkok tetap mendominasi, kan itu indikasinya. Harapan kita ke depannya tidak ada yang membesar-besarkan masalah itu. Saya optimis tidak ada persoalan dengan jumlah kunjungan ke sini," ungkapnya.

3. Bali dan Tiongkok memiliki kedekatan psikologis, yang berkaitan dengan legenda romantika Balingkang kisah Raja Jaya Pangus dan putri asal Tiongkok

KRI Teuku Umar-385 melakukan peran muka belakang usai mengikuti upacara Operasi Siaga Tempur Laut Natuna 2020 di Pelabuhan Pangkalan TNI AL Ranai, Natuna, Kepulauan Riau. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Astawa memiliki alasan kuat kenapa perseteruan itu tidak berdampak terhadap penurunan kunjungan wisatawan Tiongkok ke Bali. Ia menilai, karena Bali dan Tiongkok mempunyai kedekatan psikologis dengan adanya legenda romantika Balingkang kisah Raja Jaya Pangus dan putri asal Tiongkok, Kang Cing Wie.

"Karena di Bali ada budaya akulturasi dari perkawinan Raja Jaya Pangus dan Kang Cing Wie. Sehingga secara psikologis, sebenarnya Bali itu ada kedekatan dengan Tiongkok. Apalagi nanti Festival Kintamani Chinese tanggal 8 Februari (2020) akan dilaksanakan dan itu setiap tahun kita lakukan. Itu lebih meyakinkan keoptimisan saya karena ada ikatan itu," jelasnya.

Berita Terkini Lainnya