150 UMKM Tampil di IMF Bali, Menteri BUMN Berharap Dimodali Investor
Para pelaku UMKM emang lebih kreatif sih, tapi minim modal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi topik yang dibahas dalam pertemuan International Monetary Fund (IMF)-World Bank Annual Meeting tahun 2018 (IMF-WB AM 2018), Nusa Dua, Badung. Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) optimis dengan potensi karya kreatif para pelaku UMKM setelah dipamerkan di Indonesia Pavilion.
"Kekuatan kita ada di UMKM. Mereka ini lebih stabil dan kreatif, juga lebih beragam," kata Kepala Bekraf, Triawan Munaf di Indonesia Pavilion, BICC Westin Nusa Dua, Bali, Selasa (9/10) sore.
Baca Juga: BUMN Tawarkan 79 Proyek di IMF Bali, Taiwan Tertarik Berinvestasi
Munaf melanjutkan, Indonesia memiliki banyak sekali industri kreatif yang harus didukung oleh pemerintah. Sektor yang paling besar dalam industri ini adalah bidang kuliner, fashion dan kerajinan tangan.
"Para pelaku UMKM ini bisa saja memiliki akses permodalan mengingat yang datang ke acara ini rata-rata pebisnis dan pengusaha," katanya.
1. Sektor UMKM yang paling besar di Indonesia adalah kuliner
Baca Juga: Antisipasi Kepadatan, Pesawat Delegasi IMF Parkir di 5 Bandara
Indonesia Pavilion sendiri baru dibuka dan diresmikan hari ini (9/10) oleh Menteri BUMN, Rini Soemarmo. Lokasi seluas 2000 meter diharapkan memberi kesan positif bagi ribuan delegasai IMF-WB 2018.
“Melalui Indonesia Pavilion ini, kami ingin mengajak para investor menjadi bagian dari perjalanan perkembangan Indonesia di masa mendatang,” ujar Menteri Rini, Selasa (9/10) sore.
Indonesia Pavilion menampilkan beragam industri kreatif Nusantara. Jumlahnya mencapai 150 UMKM dari 64 pemerintah Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia. Selain itu, di paviliun ini juga ditampilkan beragam capaian Indonesia dalam berbagai bidang. Ada kemajuan dalam infrastruktur, transportasi, hingga energi.