TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menteri Koperasi dan UKM Dorong Ekosistem Digital untuk Difabel

Disampaikan dalam acara Program Cerita Kriya di Bali

Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) bersama Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mengembangkan teknologi untuk edukasi pengusaha. (Dok. IDN Times/Humas KemenKopUKM)

Badung, IDN Times - Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) bersama Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) daerah. Mulai dari perajin di bidang kriya, wastra, hingga difabel, agar terhubung ke dalam ekosistem bisnis dari hulu ke hilir.

Dalam memberikan kemudahan edukasi, dikembangkan teknologi Chatbot dan WhatsApp. Diharapkan kemudahan teknologi menjadi langkah nyata transformasi perajin kriya dan wastra untuk masuk ke platform digital.

Baca Juga: [LIPSUS] Siapa Dalang di Balik Dugaan Reklamasi Pantai Melasti Bali?  

1. Pelaku usaha dapat mengakses materi edukasi kapan saja

Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) bersama Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mengembangkan teknologi untuk edukasi pengusaha. (Dok. IDN Times/Humas KemenKopUKM)

Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM), Teten Masduki, dan Ketua Umum Dekranas, Wury Ma'ruf Amin, meluncurkan katalog UMKM yang dapat diakses di UKMJagoWAn.id. Chatbot, dan WhatsApp. Katalog ini adalah hasil kolaborasi antara Kementerian Koperasi dan UKM, WhatsApp Indonesia, melalui UKMINDONESIA.ID dan didukung oleh Dekranas.

Dengan kehadiran teknologi ini diharapkan dapat memudahkan pelaku usaha terutama perajin dalam mengakses materi edukasi dari mana dan kapan saja, serta potensi multiplier effect dari program ini.

“Kegiatan bersama WhatsApp Indonesia dan Yayasan Perempuan Tangguh Indonesia ini adalah salah satu bentuk kolaborasi dalam rangka mendorong terbentuknya ekosistem digital bagi kalangan UMKM perajin dan penyandang disabilitas. Hal ini sejalan dengan target dari Presiden Jokowi agar sebanyak 30 juta UMKM dapat terhubung dengan ekonomi digital pada 2024,” ungkapnya saat acara di Bali Collection, Kabupaten Badung, pada Kamis (8/9/2022).

2. Perlu menciptakan ekosistem inklusif antara UMKM perajin kriya dengan agregator

Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) bersama Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mengembangkan teknologi untuk edukasi pengusaha. (Dok. IDN Times/Humas KemenKopUKM)

Pelaku UMKM di daerah khususnya para perajin kriya, wastra, dan penyandang disabilitas, didorong agar terhubung ke dalam ekosistem bisnis yang berkelanjutan. Dengan begitu, mereka dapat menjadi pelaku usaha yang berdaya. Khususnya perajin yang dapat naik kelas dan mampu menjadi kekuatan ekonomi daerah dan kebanggaan nasional di pasar global.

"Melalui Program Cerita Kriya diharapkan dapat tercipta ekosistem inklusif antara UMKM perajin kriya dengan agregator yang memiliki peran untuk menkonsolidasikan proses bisnis. Seperti konsolidator produksi (factory sharing), rumah pengemasan bersama, on boarding digital, memahami tren pasar sehingga dapat melakukan ekspor untuk pasar dunia," jelas Teten.

Kementerian mendorong sektor swasta seperti WhatsApp maupun Yayayan PTI yang menggandeng perajin disabilitas menjadi penyedia platform yang semakin mendorong produk di sektor ini masuk dalam value chain kriya tingkat dunia.

“Peran Dekranas sangat penting mendorong UMKM melalui pelatihan serta pendampingan, pemberian NIB, hingga kemudahan usaha lainnya seperti penyerahan KUR. Di mana keseluruhan upaya mendorong sektor kriya dan wastra lebih modern, resilien, dan penggerak pasar yang dinamis,” terangnya.

Berita Terkini Lainnya