Canggu Bali Ramai Turis Asing, Tetapi Tidak Berimbas ke Okupansi Hotel
Bagi pengalamannya ya semeton yang tinggal di Canggu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times – Desa Canggu di Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung merupakan lokasi yang banyak dituju oleh turis asing atau wisatawan asing (Wisman) yang masih berada di Bali. Dari penelusuran IDN Times di lokasi yang sekarang, terdapat berbagai macam restoran, hotel hingga tempat hangout yang ciamik. Banyak bangunan-bangunan yang juga baru berdiri. Namun dulunya, yang juga berdasarkan penelusuran IDN Times, sepanjang pantai di wilayah Pantai Berawa masih tumbuh pohon pandan dan warung-warung lokal. Sekarang berubah menjadi bangunan properti.
Meski begitu, satu pihak hotel yang diwawancarai oleh IDN Times mengaku tidak mendapatkan imbas okupansi meskipun banyak turis yang wara-wiri di Desa Canggu. Mengapa bisa demikian?
Baca Juga: Bisnis Kos-kosan di Bali Macet, Hingga Penghuni Memilih Pulang Kampung
1. Daerah Canggu sebelum pandemik harganya lumayan tinggi
Menurut General Manager (GM) FRii Bali Echo Beach, Hasan Bisri, market wisatawan di daerah Canggu diakuinya campuran alias mix. Selain itu, banyak wisatawan domestik (Wisdom) yang mulai melirik potensi wisata di sana.
Canggu menawarkan wisata berkonsep hipster maupun fugees hingga berbagai aktivitas seperti yoga, surfing, dan lainnya. Bukan lagi berdasarkan harga, para wisatawan ini cenderung memilih tempat menginap sesuai dengan karakter dan style kehidupan mereka.
Wisman yang tinggal di Canggu sekarang kebanyakan merupakan surfer. Sehingga mereka datang dari suatu tempat hanya untuk surfing dan kembali ke tempatnya lagi di luar Canggu.
Canggu sebelum pandemik dikenal memiliki harga yang lumayan tinggi. Dengan kondisi sekarang yang harganya sudah turun, justru lebih banyak dimanfaatkan oleh wisdom yang melakukan trial and error. Yakni yang awalnya menginap di Kuta, lalu meninggalkan Kuta menuju Seminyak dan beralih ke Canggu.
“Itu pun tidak sesuai dengan harapan kami. Ternyata tidak berpengaruh juga,” jelasnya, saat diwawancarai IDN Times, Kamis (18/2/2021) lalu.
Baca Juga: Hotel di Kuta Utara Berlomba Turunkan Harga: Kami Butuh Survive