AUSCI Gelar Business Forum, Pastikan Kemajuan Ekonomi Asia-Pacific
Adaptasi teknologi terjadi lebih awal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times – Alumni University of Southern California in Indonesia (AUSCI) bersama USC Marshall School of Business kembali menggelar pertemuan Indonesia Asia-Pacific Business Forum yang diselenggarakan selama 3 hari, mulai Kamis (15/12/2022) hingga Sabtu (17/12/2022) di Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.
Dalam forum tersebut, President of AUSCI yang juga merupakan CEO of Lumbini Park Group, Lucky Prawiro, menjelaskan terkait kondisi bisnis di Indonesia pada tahapan new normal. Diperlukan hal-hal bersifat breakthrough dan empowerment.
Breakthrough dalam hal ini adalah inovasi, improvisasi, dan kreativitas. Sedangkan untuk empowerment, dengan adanya kolaborasi dan sharing di komunitas USC dunia sehingga dapat menghasilkan resilience dalam menghadapi uncertainty di tahun 2023 .
Beberapa topik yang menjadi pembahasan selama acara berkaitan dengan bisnis, edukasi, dan sustainability, seperti new age of innovation, supply chain disruptions, digital transformation, the future of work and education, finance and investment, sustainability, Environmental, Social, and Governance (ESG), entrepreneurship, dan global outlook.
“Jadi dengan adanya breakthrough dan empowerment ini, diharapkan dapat membantu, membimbing dalam menghadapi dan menerima hal-hal yang bersifat the next future atau the new era,” jelasnya pada Kamis (15/12/2022).
Baca Juga: Anak Muda Indonesia Berpeluang Jadi Pengusaha, Ini Alasannya
1. Alumni University of Southern California di Indonesia bergerak di berbagi sektor bisnis
Alumnus tahun 2002 University of Southern California tersebut mengatakan bahwa Asia-Pacific Business Forum merupakan perwujudan networking antar alumni University of Southern California. Di samping itu juga sebagai kontribusi balik kepada komunitas dalam bentuk kegiatan sosial seperti Sentra Vaksinasi, Pembagian Sembako, Trojan Talk Series, dan beberapa kegiatan lainnya.
“Kami bertindak dengan integrity untuk menjadi yang baik. Kami juga mengutamakan perbedaan, karena perbedaan itu menjadikan kita lebih majemuk dan lebih kuat. Kami juga memberikan kehidupan yang lebih baik kepada orang lain. Hal itu membuat kami berkomunikasi lebih terbuka dengan yang lain. Komunitas juga bisa bersandar bersama pada saat menjalani hidup kita sehari-hari,” ungkapnya.
Lucky mengungkapkan jumlah keseluruhan alumni University of Southern California di Indonesia hingga saat ini sekitar 2.500 orang. Sebanyak 800 alumni bergabung dalam database AUSCI, dengan 500 orang yang terekam aktif. AUSCI menggeluti berbagai sektor bisnis, di antaranya manufacturing, start up, venture capital, consulting, property, plantation, F&B, dan lain sebagainya.
“Bali lumayan banyak, mungkin ada lebih dari 40 alumni,” katanya.
Sedangkan dalam kegiatan ini, alumni University of Southern California yang dipastikan hadir sebanyak kurang lebih 130 orang, baik dari Indonesia maupun luar negeri. Tercatat mereka berasal dari 10 hingga 15 negara.