foto ilustrasi (Facebook.com/Jono prakoso)
Gunung bukanlah tempat wisata yang nyaman dan aman. Banyak faktor yang harus kamu pelajari sebelum melakukan kegiatan pendakian di antaranya membaca cuaca, peta, tanda alam, dan sebagainya.
Rata-rata setiap gunung memiliki karakter. Jadi sebelum melakukan pendakian, sebaiknya kamu harus mengenal kondisi gunung tersebut dari segi cuaca, jalur, karakter, maupun dari hal-hal lainnya.
Ambil dua contoh perbedaan karakter gunung yang signifikan. Pertama, Gunung Lawu yang berada di antara wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Memiliki karakter jalur yang banyak bercabang, panjang, landai, lembap, rimbun, sering hujan, dan lebih sering berkabut. Berbeda dengan Gunung Merapi yang terletak di Boyolali Jawa Tengah. Gunung Merapi memiliki karakter jalur singkat namun terjal, serta kondisi alam yang kering berbatu dan berpasir, sering terjadi badai. Kamu harus mengerti dengan kondisi tersebut, agar setidaknya bisa meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan.
Namun perlu diingat juga, prediksi cuaca juga terkadang bisa berbanding terbalik dari apa yang kamu perkirakan. Walaupun kamu tahu posisi di posko pendakian cerah, namun hujan badai datang dengan begitu singkat, atau sebaliknya. Kamu harus tetap waspada dengan kondisi yang ada.
Dari mana kamu bisa mengetahui tentang karakter gunung yang akan dituju? Kamu bisa mencari infonya di basecamp gunung yang ingin didaki. Bisa juga dengan memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi, yaitu mencari komunitas yang ada di media sosial. Kamu boleh menanyakan bagaimana kondisi gunung "A", cuacanya seperti apa, kondisi jalurnya seperti apa, dan sebagainya.