Hidden Gem Air Terjun Cemara di Buleleng, Medannya Berat

Ada mitos dapat melanggengkan hubungan asmara

Buleleng merupakan nama Kabupaten di Provinsi Bali yang menyajikan wisata pantai, danau, hingga air terjun. Wisata air terjun di Bumi Panji Sakti ini sangat terkenal akan keindahannya.

Kalau kamu tahunya hanya Air Terjun Gitgit saja yang ada di Buleleng, maka tepat sekali berada di artikel ini. Sebab ada yang namanya Air Terjun Cemara. Walaupun belum setenar Air Terjun Gitgit, air terjun ini kini mulai dikenal. Berikut ini fakta menarik Air Terjun Cemara.

Baca Juga: 5 Gunung yang Terlihat Jika Naik Pesawat Jakarta-Bali

Baca Juga: 5 Wahana di Bali Zoo yang Bisa Kamu Kunjungi

1. Air Terjun Cemara berada di Desa Sambangan, Sukasada

Hidden Gem Air Terjun Cemara di Buleleng, Medannya BeratAir Terjun Cemara di Desa Sambangan, Buleleng. (YouTube.com/Andre Vibip)

Desa Sambangan adalah desa wisata yang terletak di Kecamatan Sukasada. Desai ini terletak pada ketinggian 500 hingga 1000 meter dari permukaan laut. Desa Sambangan dikenal sebagai desa yang memiliki beberapa air terjun yaitu Air Terjun Aling Aling, Air Terjun Pucuk, Air Terjun Kembar, Air Terjun Cemara, Air Terjun Canging, Air Terjun Dedari, dan Air Terjun Kroya.

Air Terjun Aling Aling lebih populer di Desa Sambangan. Sedangkan Air Terjun Cemara sendiri baru mulai dikenal dan menjadi hidden gem di Desa Sambangan. Wisatawan sudah menjadikan Air Terjun Cemara sebagai destinasi wisata yang wajib dikunjungi saat berada di Desa Sambangan.

2. Air Terjun Cemara memiliki debit air yang keras

Hidden Gem Air Terjun Cemara di Buleleng, Medannya BeratAir Terjun Cemara di Desa Sambangan, Buleleng. (Instagram/themegadventure)

Suasana alam di sekitar Air Terjun Cemara sangat sejuk dan tenang. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 25 meter dengan lebar 6 meter. Tempat jatuhnya air terjun membentuk sebuah kolam alami dengan kedalaman 4 meter. Kolam ini dapat digunakan sebagai tempat mandi, namun wajib berhati-hati ya dengan kedalamannya.

Airnya sangat segar kalau berendam di sini. Air Terjun Cemara menjadi spot foto menarik untuk diunggah ke akun media sosial, karena memiliki keindahan yang akan membuat takjub pengunjung. Berhati-hatilah saat mengambil foto, karena embusan angin membawa butir-butir air terjun yang dapat membuat kamera atau alat fotomu basah.

3. Ada mitos dapat membuat hubungan dengan pasangan menjadi langgeng

Hidden Gem Air Terjun Cemara di Buleleng, Medannya BeratIlustrasi ungkapan cinta. (pixabay.com/Comfreak)

Kehidupan masyarakat Bali tidak terlepas dari mitos yang masih dipercayai hingga saat ini. Termasuk mitos yang muncul di air terjun ini. Nama Cemara diambil karena dulunya dikelilingi oleh Pohon Cemara. Selain itu, kata Cemara juga berkaitan dengan kata asmara.

Masyarakat setempat percaya mitos terkait keberadaan Air Terjun Cemara. Yaitu pasangan yang datang ke tempat ini akan membuat hubungan mereka menjadi langgeng. Tentu saja mitos ini tidak bisa dibuktikan secara ilmiah, hanya berdasarkan rasa dan kepercayaan masing-masing pengunjung.

4. Jalur ke lokasi Air Terjun Cemara tidaklah mudah

Hidden Gem Air Terjun Cemara di Buleleng, Medannya BeratAir Terjun Cemara di Desa Sambangan, Buleleng. (Instagram/mirafatmayanti)

Sebagai hidden gem, tidaklah mudah untuk menuju Air Terjun Cemara. Pengunjung harus menempuh jalan setapak dengan medan yang cukup menantang. Pada musim hujan, jalan setapak ini menjadi licin.

Namun jangan khawatir, kamu akan ditemani oleh pemandangan alam yang memanjakan mata. Hal ini membuat perjalanan yang dilalui tidak terasa berat. Apalagi setelah sampai di air terjunnya. Lelah akan langsung sirna berada di Air Terjun Cemara.

Air Terjun Cemara atau Desa Wisata Sambangan berjarak sekitar 11 kilometer (km) sebelah barat Kota Singaraja, atau sekitar 90 km dari Kota Denpasar. Saat mengunjungi Air Terjun Cemara jangan lupa untuk menikmati objek wisata Jembatan dan Terasering Cengana yang ada di Desa Sambangan.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya