TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jangan Disebarkan! 95 Persen Informasi Kesehatan di Whatsapp Hoax

Ini pernyataan Dewan Pers Indonesia lho ya

Pexels/Rawpixels

Jakarta, IDN Times - Berapa sering kamu menerima informasi terkait kesehatan di Whatsapp? Sudah dipastikan sering ya. Apalagi jika kamu ikut grup Whatsapp dan beberapa temanmu menyebarkan informasi tersebut. Dari satu grup berpindah ke grup yang lain, lalu diteruskan ke chat pribadi seseorang yang dianggap perlu mengetahui informasi tersebut. Kira-kira informasi kesehatan yang diedarkan itu benar gak ya?

Ketua Dewan Pers Indonesia, Yosep Stanley Adi Prasetyo, mengatakan mayoritas isu kesehatan yang tersebar di Whatsapp merupakan berita bohong alias hoax.

"Informasi kesehatan yang tersebar di Whatsapp 95 persen adalah hoax," kata Stanley. 

Stanley kemudian memaparkan cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi dan mengatasi hoax tersebut. Simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga: Hati-hati, 6 Gadget ini Jadi Incaran Tertinggi Para Pencuri

1. Verifikasi informasi yang diperoleh

IDN Times/Margith Juita Damanik

Menurut Stanley, hal yang dibutuhkan untuk memerangi hoax adalah kecerdasan dari masyarakat. "Kalau dapat informasi jangan langsung percaya," katanya.

Dia mengatakan, penting bagi masyarakat memverifikasi informasi yang diperoleh sebelum menyebarkan informasi tersebut. 

"Verifikasi, kalau kesehatan kepada dokter, apakah informasi yang didapat benar atau tidak," ujar Stanley.

2. Cek sumber informasinya, kredibel gak?

Twitter / @_TNIAU

Lalu apa yang harus dilakukan masyarakat? Hal penting yang harus dilakukan masyarakat saat menerima informasi dari Whatsapp atau media sosial lainnya yakni mengecek sumber informasi.

"Cek sumbernya, kredibel atau tidak. Media dari mana," Stanley menjelaskan.

Dia mengingatkan, kalau media yang menyebarkan informasi adalah media berbadan hukum yang jelas, tentu bisa diminta pertanggungjawaban atas tiap info yang disebarkan.

Berita Terkini Lainnya