Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Jersey Perseden Denpasar. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)
Jersey Perseden Denpasar. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Klub legendaris Kota Denpasar, Perseden Denpasar, berhasil promosi ke Liga 3 Indonesia. Geliat klub berjuluk Laskar Catur Muka ini kembali hidup dengan semangat puputannya. Tak mau sekadar numpang lewat di Liga 3, tim milik Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar ini melakukan beberapa persiapan penting mejelang dimulainya kompetisi kasta ketiga Tanah Air. Seperti apa persiapan Perseden Denpasar?

1. Perjalanan Perseden Denpasar di Liga 4 hingga lolos ke Liga 3

Pemain dan tim pelatih Perseden Denpasar. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Perseden memulai perjalanannya di kompetisi Liga 4 Nasional sebelum berlaga di Liga 3. Klub yang berdiri pada 1969 ini, berhasil mengalahkan Persema Malang dengan skor 2-1 di Stadion UNS Surakarta, Jawa Tengah pada Kamis, 15 Mei 2025. Kemenangan ini membawa Perseden Denpasar lolos ke babak 8 besar Liga 4 Nasional sekaligus memastikan promosi ke Liga 3.

Bermain di babak 8 besar, Perseden Denpasar tergabung di Grup A bersama Tribrata Rafflesia, Persebata Lembata, dan Persitara Jakarta Utara. Sayangnya, mereka belum mampu menembus babak final. Perseden hanya mampu di peringkat ketiga klasemen Grup A. Tribrata Rafflesia berhasil menjadi juara Liga 4 Nasional setelah mengalahkan Persika Karanganyar di babak final dengan skor 3-2.

2. Perseden merilis jersey dan pemain untuk menghadapi Liga 3

Pemain, manajemen, tim pelatih, dan sponsor pendukung Perseden Denpasar. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Perseden Denpasar mengawali langkah penting dalam mempersiapkan perjalanannya di Liga 3. Laskar Catur muka merilis (launching) jersey dan pemain di Graha Yowana Suci, Kota Denpasar pada Sabtu lalu, 20 September 2025. Agenda ini diisi hiburan musik dari band-band ternama Bali seperti Painful By Kisses (PBK), Jangar, PSK, dan lainnya.

Koreo apik dari Naluri Manca mengawali prosesi launching jersey dan pemain Perseden Denpasar. Setelah penampilan Naluri Manca, satu per satu pemain memasuki area acara dengan mengenakan jersey anyar Perseden Denpasar. Ada tiga warna jersey Perseden yaitu oranye sebagai warna kebesaran Perseden, putih, dan hitam. Sedangkan kiper menggunakan dua warna, yaitu kuning dan biru. Setelah pemain keluar, diikuti oleh jajaran tim pelatih dan ofisial Laskar Catur Muka.

3. Makna dan filosofi di balik jersey Perseden Denpasar

Jersey Perseden Denpasar. (Instagram.com/perseden_denpasar)

Seniman serba bisa dari Kota Denpasar, Marmar Herayukti, berada di balik desain jersey Perseden Denpasar. Dikutip dari YouTube Perseden Denpasar, Marmar Herayukti menyebutkan banyak makna dan filosofi yang ada di jersey Perseden Denpasar. Seniman yang dikenal dengan ogoh-ogoh ikoniknya ini menyematkan identitas Kota Denpasar di seragam tempur Laskar Catur Muka.

Pada bagian lengan terdapat klat bau atau sebuah gelang yang melilit di lingkar lengannya, lalu naik ke bahu. Klat bau adalah simbol kekuatan seorang ksatria yang berjuang sekuat tenaga bersama timnya. Marmar menggunakan desain arsitektur khas Kota Denpasar, yaitu simbar karang manuk sebagai klat bau tersebut.

Pada jersey kiper, Marmar memasukkan desain Catur Muka sebagai simbol kekuatan yang menjaga Kota Denpasar dari segala arah. Hal ini mengingat kiper menjadi benteng pertahanan terakhir dari tim sepak bola. Walaupun seorang diri, ia tidak seharusnya dibiarkan sendiri oleh timnya untuk menjaga gawang dari kebobolan. Desain tambang yang ada di jersey kiper sebagai simbol seluruh kekuatan tim yang terikat dalam tubuh kiper sebagai benteng pertahanan terakhir.

Filosofi Tari Baris disematkan di desain kaus kaki para pemain. Marmar memasukkan payasan (aksesori) di bagian kaki Tari Baris, yaitu stewel. Marmar berharap, simbol Tari Baris menjadikan para penggawa Perseden Denpasar tampil semangat, enerjik, dan disiplin dalam menjaga formasi, seperti halnya saat Tari Baris menari mengikuti irama gamelan.

Tak hanya stewel Tari Baris, Marmar juga memasukkan desain gigi barong pada kaus kaki. Gigi barong ini sebagai simbol kebahagiaan. Marmar berharap dengan desain jersey baru Perseden Denpasar ini, para pemain yang mengenakannya mampu bermain serius, penuh semangat, dan enerjik dalam tim.

4. Perseden merombak susunan pemain dan pelatih

Tim pelatih Perseden Denpasar. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Liga 3 menjadi kompetisi yang jauh lebih berat dari Liga 4. Sudah sepantasnya pihak manajemen melakukan perombakan tim dan pelatih. Hal ini perlu dilakukan agar Perseden Denpasar tidak hanya menumpang lewat di Liga 3. Hal ini diungkapkan oleh Pelatih Kepala Perseden Denpasar, Wayan Arsana, saat launching jersey dan pemain Perseden Denpasar.

Ia mengatakan, merekrut pemain-pemain baru dengan kriteria yang cukup tinggi ini bisa membawa Perseden Denpasar berprestasi, minimal bisa bertahan di Liga 3 musim 2025.

“Sembari menunggu regulasi resmi Liga 3, kami menggunakan lima pemain senior, dan sisanya pemain muda. Tim pelatih berusaha merangkul pemain senior dan muda agar kompak saat bertanding di lapangan hijau,” ungkap Wayan Arsana.

Daftar pemain Perseden Denpasar

Jhuan Rico, Bima Adil, Made Antha Wijaya, Komang Dedi, Nyoman Sukarja, Komang Ananta, Firland, Gerry Wilson, Firman Na, Agung Pras, Bintang Semme, Many Danil Reza, Ilham Khalib, Kadek Ari, Gus Bram, Komang Nathan, Larsa Holo, Alfian Afraid, Kadek Juli, Komang Aldita, Fadly, Faisal Hariyono, Komang Adi, Wahyu Adinata, Kadek Yoga, dan Komang Rama.

Susunan tim pelatih Perseden Denpasar

  • Pelatih Kepala: Wayan Arsana

  • Asisten Pelatih 1: Agung Ketut Bramasta

  • Asisten Pelatih 2: Harry Wandira

  • Pelatih Fisik: Asep Triwahono

  • Pelatih Kiper: Ngurah Komang

  • Manajer: I Made Diatmika

  • Kitman: Bambang Trijati, I Wayan Gede Suyadnya, I Putu Chandra Sutrawan, Wayan Aditya Yogi

Perseden Denpasar menggunakan tagline The Legendary Club is Back saat launching jersey dan pemain. Hal ini mengingatkan bahwa Bali, khususnya Kota Denpasar, memiliki klub sepak bola yang pernah berlaga di kasta tertinggi sepak bola Tanah Air. Pada 2003, Perseden pernah bermain di Divisi Utama (kompetisi tertinggi sepak bola Tanah Air). Namun pada 2004, mereka terdegradasi dan nama Perseden meredup. Dengan bermain di Liga 3, nama Perseden diharapkan kembali bersinar sebagai kekuatan sepak bola di Bali.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team