Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pemain Bali United usai mencetak gol ke gawang Malut United. (Instagram.com/baliunitedfc)
Pemain Bali United usai mencetak gol ke gawang Malut United. (Instagram.com/baliunitedfc)

Laga pekan ke-8 Super League 2025/2026 resmi diundur dari 2 hingga 5 Oktober 2025 menjadi 27 hingga 30 Desember 2025. Hal ini ada kaitannya dengan persiapan Timnas Indonesia menghadapi Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia pada 12 dan 19 Oktober 2025 mendatang.

Penundaan ini juga berdampak kepada jadwal Bali United. Pada Oktober 2025, Bali United hanya menjalani dua pertandingan menghadapi Persijap Jepara dan Persita Tangerang.

1. Persijap Jepara

Reyner Barusu (merah) saat debut bersama Bali United di Super League 2025/2026 (Instagram.com/baliunitedfc)

Bali United akan menghadapi Persijap Jepara di Stadion Gelora Bumi Kartini, pada Minggu (19/10/2025). Persijap Jepara mengalami dua kali kekalahan beruntun di kandang. Pertama, saat menghadapi Persita Tangerang dengan skor 1-2 Minggu lalu, 21 September 2025. Kekalahan berikutnya saat menghadapi Persik Kediri dengan skor 0-2 pada Sabtu, 27 September 2025. Tentu ini menjadi catatan tersendiri bagi tim berjuluk Laskar Kalinyamat, sekaligus menjadi motivasi bangkit dari tren negatif saat menghadapi Bali United.

Ricky Fajrin dan kawan-kawan perlu memperhatikan pergerakan dari penyerang asing Persijap Jepara, Carlos Franca. Pemain asal Brasil ini terbilang produktif. Ia telah mencetak tiga gol untuk timnya dalam enam pertandingan. Selain itu, mereka masih memiliki duet Franca di lini depan, Abdallah Sudi, yang sudah mencetak 2 gol dan 1 assist. Secara statistik, Bali United dan Persijap Jepara tidak berbeda jauh. Bisa dibilang cukup berimbang dari segi produktivitas, kebobolan gol, dan poin.

2. Persita Tangerang

Brandon Wilson (kanan) siap menjaga keseimbangan lini tengah Bali United. (Instagram.com/baliunitedfc)

Persita di pertandingan terakhirnya pada September 2025 berhasil mengalahkan juara musim lalu, Persib Bandung, dengan skor 2-1. Dalam pertandingan tersebut, tim asuhan Carlos Pena ini terlihat memiliki pertahanan yang cukup solid sehingga menyulitkan penyerang Persib Bandung. Javlon Guseynov dan kawan-kawan sangat disipilin menjaga daerah pertahanannya.

Di sisi lain, Persita Tangerang memiliki beberapa pemain yang pernah bermain untuk Bali United. Mereka adalah Eber Bessa (Brasil), Tegar Infantrie, dan Ryuji Utomo. Mereka setidaknya telah mengetahui permainan mantan rekannya. Bahkan, Eber sempat menjadi menjadi tumpuan Serdadu Tridatu di gelandang serang.

Secara statistik, kedua tim memiliki statistik yang berimbang. Persita kuat dalam bertahan. Terbukti hanya kemasukan 9 gol, namun kurang produktif karena hanya mencetak 7 gol dalam enam pertandingan. Sedangkan Bali United terbilang lebih produktif karena telah mencetak 12 gol. Namun di sisi pertahanan sangat rapuh karena telah kebobolan 14 gol dari tujuh pertandingan. Bali United akan menjamu Persita Tangerang di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, pada Sabtu (25/10/2025).

3. Waktu yang cukup untuk melakukan evaluasi

Joao Ferrari, satu di antara pemain asing yang melakukan debut bersama Bali United. (Instagram.com/baliunitedfc)

Jadwal Bali United pada Oktober 2025 terbilang tidak padat, hanya melakoni dua laga. Ini seharusnya jadi keuntungan bagi tim asuhan Johnny Jansen tersebut. Mereka mendapatkan waktu recovery dan latihan taktik yang lebih banyak dari sebelumnya.

Waktu yang panjang ini bisa dimanfaatkan oleh tim pelatih untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan di lini pertahanan. Garis pertahanan perlu diatur lebih dinamis. Tidak harus selalu tinggi, namun menyesuaikan dengan kecepatan pergerakan pemain lawan. Seperti diketahui, Bali United tidak punya center back yang kecepatan larinya mumpuni, sehingga selalu kalah mengejar bola ketika ada serangan balik cepat. Perlu sedikit perombakan pada posisi Tim Receveur. Pemain asal Belanda ini lebih cocok bermain di posisi gelandang. Terbukti saat menghadapi Semen Padang FC, aliran bola dari lini tengah serta serangan Bali United lebih hidup.

Di lini depan, serangan harus lebih bervariasi, tidak hanya mengandalkan serangan sayap, yaitu dari Thijmen Goppel. Jika hanya mengandalkan serangan dari pemain termahal Super League 2025/2026 ini, sangat riskan jika ia mendapatkan penjagaan ketat atau sedang dalam under perform. Aliran bola harus lebih berani dari kaki ke kaki di tengah lapangan, memanfaatkan Mirza Mustafic atau Jordy Bruijn yang sudah mulai mendapatkan permainan terbaiknya.

Layak untuk dicoba strategi memasukkan Jens Raven dengan posisi lebih di belakang, bukan di depan. Pemain usia muda ini cukup bagus bermain di sektor tengah. Ia mampu memutus serangan lawan dan mengalirkan bola ke lini serang melalui skema serangan balik. Tentu variasi taktik ini diperlukan agar serangan-serangan pemain Bali United tidak mudah terbaca.

Dua pertandingan Bali United pada Oktober 2025 wajib mendapatkan poin penuh untuk mempertahankan posisi, dan naik perlahan ke posisi atas klasemen sementara Super League 2025/2026. Jangan mengecewakan dukungan Semeton Dewata yang telah mulai memenuhi Stadion Kapten I Wayan Dipta!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team