Pemain Bali United, Eber Bessa tergeletak di lapangan. (baliutd.com)
Pelatih Bali United, Stefano Cugura akhirnya buka suara dengan banyaknya komentar yang menyebut anak asuhnya banyak mengulur waktu saat pertandingan melawan PSM Makassar, pada Sabtu (10/6) lalu di Stadion B.J. Habibie, Parepare.
Dengan tegas ia mengatakan, berbagai faktor menyebabkan pemainnya kerap terjatuh. Misalnya saja kualitas lapangan, hingga permainan ngotot dari kedua tim memaksa terjadi benturan.
Bahkan dia memberikan contoh penyerang sayap yang tidak dibawanya ke Parepare, Irfan Jaya yang kembali mengalami cedera dari putaran pertama lalu.
“Tidak ada taktik dan pemain bisa cedera di pertandingan. Kita bisa lihat Irfan Jaya yang waktu Liga 1 musim lalu sudah cedera patah kaki. Mungkin orang lain bisa bilang taktik atau guling atau apa, tapi yang perlu dipahami orang dipukul dalam pertandingan bisa cedera. Irfan pada pertandingan ini juga tidak bisa bermain karena di putaran pertama dia cedera,” ungkap Stefano Cugurra, Senin (12/5/2023).
Ia berharap, semua bisa respect kepada Bali United maupun kepada tim-tim lainnya di Liga 1.
Sebab apapun bisa terjadi di dalam lapangan termasuk situasi pemain yang mengalami cedera ketika menjalani suatu pertandingan.
“Saya tidak mau dengar lagi bilang ini taktik atau apa dan berharap orang lain bisa respect sama kami (Bali United). Seperti halnya kami respect dengan PSM Makassar. Situasi sama saat ini kedua tim mau menang dan semua bermain dengan semangat tinggi. Cedera di lapangan bisa terjadi. Terpenting adalah respek kepada orang lain,” tegas pelatih yang memberikan 2 kali gelar juara ke Bali United ini.