Perjalanan mereka tidak mudah di Olimpiade Tokyo. Pertama, harus menghadapi
Chow Mei Kuan/Lee Meng Yeang (Malaysia), dan Chloe Birch/Lauren Smith (Britania Raya) di Grup A. Lawan-lawannya ini lebih unggul secara rangking di WBF. Namun ujian berat baru tersaji ketika pertandingan ke-3. Keduanya harus berhadapan dengan jagoan tuan rumah, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, yang merupakan gandra putri nomor 1 di dunia (WBF).
Namun atas perjuangan, mereka berhasil menaklukkan perlawanan unggulan Jepang tersebut dengan pertandingan sengit 3 set yaitu 24-22, 13-21, 21-8.
Lalu di perempat final harus melawan ganda putri China berperingkat tujuh dunia, Du Yue/Li Yin Hui. Mereka dipaksa bermain tiga set dan akhirnya menang dengan skor 18-21, 21-10, 21-10.
Lawannya semakin berat di semi final. Mereka harus bertemu ganda putri peringkat empat dunia, Lee So-hee/Shin Seung-chan (Korea Selatan). Bermain dengan motivasi yang tinggi, Greycia Polli/Apriyanti Rahayu berhasil mengalahkan jagoan Koreas Selatan (Korsel) itu dua set langsung dengan skor 21-19, 21-17.
Sampai akhirnya mereka meraih medali emas dengan menaklukkan pasangan ganda putri peringkat dua dunia (Rangking WBF 2021) asal Tiongkok, Qing Chen Chen/Yi Fan Jia, dengan rekor tak terkalahkan sepanjang Olimpiade Tokyo.