ilustrasi medali (freepik.com/freepik)
Agung Jaya menuturkan, dirinya dan jajaran pelatih sempat waswas terhadap kondisi tim Wushu Kota Denpasar. Pasalnya, beberapa atlet yang diunggulkan mendapat emas, mengalami cedera sakit. Cedera ini didapat saat mereka latihan di sasananya masing-masing.
“Terus terang kami sempat pusing memikirkan hal ini. Belum lagi mereka harus bermain untuk nomor jiti beregu,” kata Agung.
Dengan semangat dan dukungan orangtua, para atlet yang cedera dan sakit berangsur membaik serta siap untuk bertanding. Walaupun belum fit seratus persen, mereka berhasil memberikan yang terbaik dengan menyumbangkan medali sesuai harapan pelatih.
“Kami bersyukur pada akhirnya bisa mempertahankan juara umum cabor Wushu di Porjar Bali 2025 ini,” sebut Agung.
Agung menyebutkan, persaingan atlet untuk meraih medali Porjar Bali 2025 terbilang cukup merata. Hal ini pertanda baik untuk perkembangan Wushu di Bali. Di sisi lain, hal ini menjadi bahan pertimbangan agar bisa membina atlet Wushu dengan lebih baik pada Porjar Bali mendatang.
Dalam gelaran Porjar Bali 2025, kontingen Wushu Kota Denpasar berhasil meraih 19 emas, 14 perak, dan 3 perunggu. Berikut jumlah medali dari masing-masing kontingen Porjar Bali 2025:
Denpasar: 19 emas, 14 perak, 3 perunggu dengan total 36 medali;
Badung: 12 emas, 14 perak, 11 perunggu dengan total 37 medali;
Klungkung: 7 emas, 8 perak, 10 perunggu dengan total 25 medali;
Tabanan: 7 emas, 6 perak, 7 perunggu dengan total 20 medali;
Karangasem: 1 emas, 1 perak, 3 perunggu dengan total 5 medali;
Gianyar: 1 emas, 0 perak, 0 perunggu dengan total 1 medali;
Bangli: 0 emas, 0 perak, 0 perunggu dengan total 0 medali;
Jembrana: 0 emas, 0 perak, 0 perunggu dengan total 0 medali.
Semoga pencapaian para atlet Kota Denpasar mendapatkan perhatian yang lebih baik dari Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar ya.