Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pertunjukan barongsai. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)
Pertunjukan barongsai. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Selama ini kita mengenal barongsai sebagai bentuk kesenian yang biasanya dipentaskan untuk menyambut perayaan Tahun Baru Imlek. Namun, kesenian dari Negeri Tirai Bambu ini kini menjelma menjadi olahraga prestasi. Terbukti, pada Pon 2024 Aceh-Sumut, barongsai untuk pertama kalinya dipertandingkan secara resmi di ajang empat tahunan ini.

Oleh karena itu, Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) menyelenggarakan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Barongsai 2025 di Bali untuk pertama kalinya. Kejuaraan ini tepatnya diselenggarakan di Prime Plaza Hotel, Sanur, Kota Denpasar, pada 22 sampai 24 November 2025. Barongsai dari berbagai provinsi di Indonesia siap berebut menjadi yang terbaik di kejuaraan nasional.

1. Total 18 Provinsi siap hadir di Kejurnas Barongsai 2025 di Bali

Kejurnas Barongsai 2025 diadakan di Bali. (Instagram.com/kejurnasbarongsaibali2025)

Menurut Andra Jaya, Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) FOBI Bali, perkembangan barongsai sebagai cabang olahraga (cabor) prestasi di Indonesia cukup pesat. Tentunya harus didukung oleh iklim kompetisi yang baik untuk meningkatkan prestasi para atlet barongsai. Kejurnas Barongsai 2025 di Bali termasuk kompetisi untuk mencari bakat para atlet barongsai, dan nantinya akan bertanding di tingkat yang lebih tinggi.

“Selain untuk kompetisi, Kejurnas Barongsai 2025 ini juga bertujuan sebagai ajang silaturahmi pegiat barongsai di seluruh Indonesia,” ungkap pria dengan ciri khas rambut panjang ini saat dikontak via telepon, Kamis lalu, 13 November 2025.

Nantinya ada 18 provinsi yang sudah memastikan diri hadir di Bali. Masing-masing provinsi akan mengirim 30 atlet, sehingga dipastikan sekitar 500 atlet akan meramaikan ajang ini, belum termasuk pendukungnya.

“Peserta bukan tidak mungkin bisa bertambah lagi. Ini bisa menjadi kolaborasi olahraga dan pariwisata yang sangat baik sebagai sport tourism di Bali," katanya.

2. Kejurnas menjadi pemanasan untuk Kejuaraan Dunia Barongsai 2026 di Bali

Tim barongsai Bali saat berlaga di BK PON Zona C di Kalimantan Barat. (YouTube.com/Kevin Loanda)

Dipilihnya Bali menjadi tuan rumah bukan tanpa alasan. Bali merupakan destinasi wisata yang sudah sangat terkenal dan mendunia. Tentunya hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para atlet dan pegiat barongsai untuk ramai-ramai datang ke Bali.

“Selain bertanding, para atlet dan pendukungnya bisa sekaligus liburan. Sanur memiliki pantai yang sangat indah yang berada tidak jauh dari lokasi Kejurnas Barongsai 2025,” ujar Andra Jaya.

Selain daya tarik pariwisata, dipilihnya Bali karena FOBI telah menunjuk Bali sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia Barongsai pada 2026 mendatang. Tentu kejurnas ini bisa menjadi ajang pemanasan sebelum nantinya mengadakan kejuaraan tingkat dunia.

“Nanti kita akan melakukan evaluasi terkait pelaksanaan Kejurnas Barongsai 2025 ini. Mana yang dirasa kurang akan kita tingkatkan dan perbaiki sehingga saat pelaksanaan Kejuaraan Dunia Barongsai 2026 akan jauh menjadi lebih baik dan memberikan kesan terbaik pada para peserta,” imbuh pria yang juga sebagai praktisi Taichi ini.

3. Kejurnas Barongsai 2025 Bali mempertandingkan 12 nomor

Tim barongsai Bali saat berlaga di BK PON Zona C di Kalimantan Barat. (YouTube.com/Kevin Loanda)

Kejurnas Barongsai 2025 mempertandingkan beberapa jenis barongsai seperti Barongsai Tradisional, Barongsai Halang Rintang, hingga Barongsai Taolu. Masing-masing memiliki kriteria tersendiri. Berikut adalah 12 nomor pertandingan yang ada di Kejurnas Barongsai 2025:

Ada 12 Nomor Pertandingan:

  • ⁠Barongsai Taolu Bebas

  • ⁠Barongsai Tradisional

  • ⁠Barongsai Halang Rintang

  • ⁠Barongsai Kecepatan

  • ⁠Barongsai Ketangkasan Zuo Tou

  • ⁠Barongsai Ketangkasan Shang Tui

  • ⁠Barongsai Ketangkasan Gua Yao

  • ⁠Naga Taolu Bebas

  • ⁠Naga Halang Rintang

  • ⁠Naga Kecepatan

  • ⁠Pekingsai Taolu Bebas

  • ⁠Pekingsai Kecepatan.

4. Persiapan atlet barongsai Bali di Kejurnas

Tim barongsai Bali saat berlaga di BK PON Zona C di Kalimantan Barat. (YouTube.com/Kevin Loanda)

Bali sebagai tuan rumah pastinya tidak mau ketinggalan untuk meramaikan ajang bergengsi ini. Bali sebagai tuan rumah mendapatkan jatah dua tim. Andra menyebutkan, Pengprov FOBI Bali mengirimkan 60 atlet barongsai beserta pelatih dan manajernya yang terdiri dari dua tim yaitu Tim A dan Tim B. Mereka nantinya akan turun dalam 9 nomor pertandingan yaitu 2 nomor utama di barongsai tradisional dan naga taolu bebas. Nomor ini termasuk nomor turunannya seperti naga kecepatan, naga halang rintang, barongsai kecepatan, barongsai halang rintang, barongsai ketangkasan guayao, barongsai ketangkasan shangtui, dan barongsai ketangkasan zuotou.

“Persiapan tim barongsai Bali sudah 80 persen. Pemilihan tim ini berdasarkan tim yang berhasil meraih juara saat ekshibisi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali 2025. Serta satu tim diambil dari hasil seleksi atlet dari masing-masing kabupaten/kota,” terang Andra.

Disinggung tentang persaingan di Kejurnas Barongsai 2025 ini, Andra mengakui persaingan cukup ketat dan merata. Tim yang turun pada PON tahun lalu juga turut ambil bagian di kejurnas ini. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sumatra Barat, dan Jawa Tengah merupakan tim yang kuat untuk kategori naga. Sedangkan Banten dan Jakarta dikenal bagus untuk barongsai. Bagi dirinya, peluang Bali untuk meraih juara pada ajang Kejurnas Barongsai 2025 ini cukup terbuka lebar.

“Perkembangan permainan atlet barongsai Bali sudah terlihat jauh lebih baik. Tinggal bagaimana eksekusinya di lapangan nanti,” ungkap Andra.

Pengprov FOBI Bali berharap Bali sebagai tuan rumah bisa menampilkan yang terbaik dalam setiap nomornya, serta mampu mengharumkan nama Bali.

Melihat atraksi barongsai di sebuah pertunjukan mungkin sudah menjadi pemandangan biasa. Namun, menonton barongsai yang beraksi di berbagai nomor pertandingan akan menjadi pengalaman tersendiri. Barongsai-barongsai ini tidak hanya akan menari saja. Mereka juga akan beradu ketangkasan untuk menjadi yang terbaik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team