Peneliti: Orang yang Suka Humor Receh Tergolong Cerdas dan Berpenyakit

kata si peneliti, sakitnya sampai merusak rumah tangga

Kamu pernah gak sih dibuat kesal seseorang yang melempar humor gak lucu, tetapi malah bisa bikin kamu tertawa garing? Biasanya guyonan-guyonan itu sering disebut sebagai humor receh. Sekarang meme soal humor receh banyak bertebaran di media sosial (Medsos).

Itulah yang namanya permainan kata (Puns). Terkadang permainan kata ini juga menyusupkan humor supaya pesannya sampai, atau memang sengaja untuk membuat orang lain terhibur.

Sejumlah peneliti ada lho yang membahas terkait fenomena humor receh ini. Berikut ulasannya yang dilansir dari Pursuit - University of Melbourne, BBC.com, Fatherly, dan The Atlantic:

1. Seseorang yang pandai melempar humor receh dinilai cerdas

Peneliti: Orang yang Suka Humor Receh Tergolong Cerdas dan BerpenyakitTwitter.com/dev1el

Seseorang yang terhibur dengan humor receh dinilai memiliki kecerdasan. Menurut studi dalam jurnal Intelligence, humor receh berkaitan dengan bakat mental dan bakat dalam perkawinan. Orangtua yang sikapnya baik memiliki selera humor receh yang tinggi. Sebab cara itu lebih efektif membantu seseorang untuk berkomunikasi.

Seorang Direktur Humor Research Lab di University of Colorado bernama Peter McGraw, dan seorang konsultan komunikasi sekaligus penulis buku The Pun Also Rises bernama John Pollack, menyatakan humor receh seringkali memiliki tujuan untuk mendapatkan reaksi "Aha!" sebagai tanda mengerti, daripada "Haha" sebagai tanda tertawa.

Menurut Peter McGraw, seseorang yang melempar humor receh mengandalkan kemampuan orang lain dalam memahami nuansa, mengurai bahasa, dan kerumitan kata-kata.

Sedangkan menurut John Pollack, permainan kata merupakan bentuk kecerdasan yang tinggi sepanjang sejarah dunia Barat, di mana seseorang bisa menyusun sejumlah kata  pendek yang mengandung banyak makna.

2. Meskipun sebagai bentuk kecerdasan, tetapi penelitian lain juga mengungkapkan seseorang yang melempar humor receh juga memiliki kerusakan otak

Peneliti: Orang yang Suka Humor Receh Tergolong Cerdas dan Berpenyakitscreenrant.com

Hal ini berdasarkan hasil penelitian tahun 2016 yang dimuat di National Library of Medicine. Para peneliti mempelajari dua pasien yang memiliki Witzelsucht. Yaitu penyakit neuropsikiatri yang mendorong orang untuk membuat humor receh.

Satu pasien memiliki penyakit tersebut dilaporkan telah merusak rumah tangga. Sebab ia tidak dapat berhenti melempar humor receh kepada istrinya di tengah malam selama lima tahun hidup berumah tangga. Istri lalu membawa suaminya ke ahli saraf. Namun ketika berhadapan dengan ahli saraf, sang suami malah melempar humor tanpa henti.

Sementara pasien Witzelsucht lainnya gagal menanggapi humor orang lain, meskipun pasien tersebut menganggap dirinya sendiri sebagai orang jenaka. Kedua kasus tersebut memiliki kemiripan, yaitu sama-sama memiliki kerusakan otak di bagian lobus frontal.

3. Humor receh mengandalkan kedua bagian otak

Peneliti: Orang yang Suka Humor Receh Tergolong Cerdas dan Berpenyakitmeme lika-liku hidup ojek online (instagram.com/meme.ojol_24jam)

Dari hasil studi yang dimuat di Scientific American, humor receh mengandalkan bagian otak kanan dan kiri. Otak kiri berfungsi untuk memproses bahasa dasar dalam permainan kata. Sedangkan otak kanan memproses bagian humornya (Punch line).

Jadi begini prosesnya: setiap kata memiliki makna yang ambigu dan ganda. Konteks kalimat awal mendorong seseorang untuk menafsirkan sebuah kata dengan otak kiri. Sedangkan otak kanan bertugas untuk memberikan petunjuk lanjutan atau jawaban dari humor tersebut. Proses inilah yang disebut reinterpretasi kejutan.

Namun apa pun hasil penelitian-penelitian di atas, sampai sekarang masyarakat terbiasa membaca dan mendengar humor receh. Perusahaan pun bahkan memakai humor receh untuk mengiklankan produknya. Masih penasaran sama hasil penelitiannya? Baca selengkapnya di sini.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya