10 Penyakit Umum dan Cara Mengobati Menurut Lontar Cukildaki

Bali memiliki berbagai macam lontar atau naskah sastra kuno yang membahas tentang pengobatan tradisional atau Bahasa Bali-nya disebut usadha. Satu di antaranya Lontar Usadha Cukildaki.
Mengutip Jurnal Jananasiddhanta yang berjudul "Lontar Usadha Cukildaki: Kajian Teologi dan Pendidikan Kesehatan Pada Masyarrakat Hindu di Bali" karya Asthadi Mahendra Bhandesa, I Putu Gede Sutrisna, dan I Putu Agus Endra Susanta, Lontar Cukildaki menyebutkan Sang Hyang Cukildaki mengajarkan bahwa setiap penyakit pasti ada penyebab dan cirinya. Sang Hyang Cukildaki juga mengajarkan bahan obat untuk penyakit dan cara penggunaannya. Berikut 10 penyakit dan cara pengobatan tradisional menurut Lontar Usadha Cukildaki.
Baca Juga: 9 Ciri-ciri Rumah Kena Ilmu Hitam Tanah Kuburan
Baca Juga: Doa Memohon Panjang Umur Agama Hindu dan Artinya
1. Penyakit batuk
Penyakit dengan gejala batuk, sesak napas, dan terasa menyumbat pada hati dapat diobati dengan pucuk daun andong, batang pohon kepah, dan garam.
Bahan-bahan ini kemudian ditumbuk halus dan dicampur dengan minyak Virgin Coconut Oil (VCO). Setelah itu diberikan kepada orang yang sakit untuk diminum.
Sedangkan untuk batuk pilek dapat diobati dengan akar, batang, dan daun semangi. Setelah itu dicampur dengan belimbing buluh dan dibakar. Bahan tersebut lalu dicampur lagi dengan arak dan diminum.
2. Obat tradisional disentri
Beberapa penyakit disentri yang disebutkan dalam Lontar Usadha Cukildaki adalah:
- Disentri dengan gejala lendir putih pada kotoran, dan berdarah pada kotoran dapat diobati dengan bawang yang dibakar, silaguri, pangkal jaruti, serta pangkal rumput carma. Bahan dicampur dengan santan kental, tambahkan gula garam yang dicampur arang, kemudian diminum
- Disentri dengan gejala kotoran disertai keluar darah nanah, air darah mirip seperti lendir dahak. Bahan obat yang digunakan adalah kulit pohon turi, garam, dan arang lalu dicampur air panas dengan suhu sekitar 70 derajat celcius. Setelah dicampur, diberikan kepada orang yang sakit untuk diminum.
3. Obat tradisional sakit perut
Gejalanya adalah perut terasa panas, perih, dan otot perut terasa tegang. Sakit ini dapat diobati dengan daun kayu selasih, buah sirih, daun dadap tua, temu tis, jeruk nipis, bawang yang sudah digoreng, minyak kelapa, dan air.
Bahan dimasak hingga matang kemudian peras, dan ambil airnya untuk ditetes atau diminum.
4. Cara tradisional mengobati sakit kelamin
Sakit kelamin dengan tanda bengkak kemerahan dan keluar nanah atau darah, dapat diobati dengan kulit pohon bengkel, ginten, daun cemeng, dan kulit kayu krepetan. Bahan-bahan ini ditumbuk kemudian disaring. Airnya lalu diminum.
5. Sulit tidur atau gelisah
Jika mengalami sulit tidur atau gelisah bisa menggunakan obat dari bahan jeruk linglang 3 helai dirajah, merica 3 biji ditumbuk, lalu dicampur. Setelah dicampur kemudian disemburkan pada telapak kaki.
6. Kurus kering tanpa sebab
Sakit ini dapat diobati menggunakan pohon dadap, kasimbukan, kulit pule, dan bawang yang dibakar. Semua bahan dicampur dan dikukus, setelah itu diminum atau dimakan.
7. Cara tradisional mengobati rematik
Sakit rematik dapat diobati dengan akar dari pohon dadap, daun cemeng, akar belimbing besi. Tuangkan air ke dalam bahan tersebut, lalu direbus. Hasil rebusan tersebut kemudian diminum.
8. Exim basah
Exim basah yang sudah lama tidak keluar air atau nanah dapat diobati dengan daun dari pohon terung yang berduri, kemudian dicampur air sedikit dan ditumbuk sampai halus. Setelah itu bisa dibalurkan ke area yang sakit.
9. Cara mengobati encok secara tradisional
Encok dengan gejala terasa berdenyut-denyut di seluruh tubuh dapat diobati dengan kulit pohon kecemcem, batang atau pangkal pohon widuri putih, daun beserta akar pohon gentawas, akar kelor, dan ketumbar. Bahan-bahan ini ditumbuk hingga halus. Setelah itu bisa disemburkan ke bagian tubuh yang terasa sakit.
10. Cara tradisional mengobati sakit lumpuh
Lumpuh dengan gejala lemah dan tidak dapat menggerakkan anggota tubuh dapat diobati dengan kunir, kencur, temu ireng, bangle, cengkeh, dan daun kemiri. Bahan-bahan ini ditumbuk sampai halus, lalu dibalurkan ke anggota tubuh yang mengalami sakit tersebut.
Lontar Usadha Cukildaki tidak menyebutkan jumlah takaran yang pasti, hanya menggunakan perkiraan saja. Walaupun belum ada penelitian mengenai khasiat dan efeknya bagi tubuh, namun masyarakat Bali ada yang masih menggunakan pengobatan tradisional sesuai Lontar Usadha Cukildaki. Kamu pernah nyobain gak? Share pengalamanmu di kolom komentar ya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.