7 Cara Mengobati Anak Sakit Menurut Lontar Bali

Pengobatan tradisionalnya khusus batuk hingga muntah-muntah

Indonesia tak hanya mengenal pengobatan medis atau dengan obat kimia, ada juga pengobatan tradisional yang diturunkan secara turun temurun. Kalau di Bali, ada naskah kuno atau lontar yang khusus membahas pengobatan tradisional. Namanya Usadha Rare. Naskah kuno ini mengulas tentang sakit yang diderita oleh anak-anak dan cara pengobatannya.

Contohnya batuk, perut kembung, tidak bisa tidur, muntah, dan lainnya. Artikel ini akan mengulas cara mengobati anak sakit, dikutip dari jurnal Jumantara Vol. 2 Nomor 2 Tahun 2011 yang berjudul "Naskah Usadha Rare: Teknik Menjaga Kesehatan Secara Herbal Terhadap Anak-anak di Bali", karya Pande Wayan Renawati SH MSi, Fakultas Brahma Widya Jurusan Teologi Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar.

Baca Juga: 10 Jenis Sakit Tiwang dan Cara Mengobati Menurut Lontar Bali

Baca Juga: Ciri-ciri ODGJ dan Cara Mengobati Menurut Lontar Usada Bali

1. Sakit batuk

7 Cara Mengobati Anak Sakit Menurut Lontar Balifoto hanya ilustrasi (Pixabay.com/Luisella Planeta Leoni)

"Ta. Rare watuk sa, cekuh, temu tis, tingkih, atin bawang, bras mes, sembar dadanya."

Artinya:

Ta atau tamba disebut juga obat batuk dengan sarana kencur, temu tis, kemiri, hati bawang merah, beras yang sudah direndam lama sehingga mudah dihancurkan. Semua sarana tersebut dikunyah lalu disemburkan ke dada si anak.

Selain itu, disebutkan pula obat untuk batuk biasa yaitu:

"Ta rare watuk sa. Sulasih miik, padang lepas, temu tis, katumbah sembar awaknya."

Artinya:

Obat untuk anak-anak yang batuk dengan sarana daun tulasi, rumput lepas, temulawak, dan ketumbar. Semua bahan dikunyah dan disembur ke bagian dada si anak.

"Ta rare watuk giningan. Sa rwaning blimbing wesi, trikatuka, sembar tangkah nya"

Artinya:

Obat untuk anak-anak yang batuk gatal, bisa menggunakan sarana daun pohon belimbing besi, dan tiga ramuan bumbu rempah (bawang merah, bawang putih, dan jangu). Bahan ini dikunyah dan disemburkan di dada si anak.

"Ta rare dekah. Sa padang lepas temutis, adas, putih taluh anyar, lengis tanusan sadidik, tahap"

Artinya:

Obat untuk anak-anak yang sakit batuk kering menggunakan sara rumput sembarang, temulawak, adas, putih telur yang baru, dan minyak kelapa. Semua bahan diaduk jadi satu dan diminum.

2. Untuk anak yang menangis semalaman

7 Cara Mengobati Anak Sakit Menurut Lontar BaliIlustrasi anak sakit. (unsplash.com/Zahra Amiri)

"Rare nangis sawengi, Sa lontar tulisin mantra : Iki Ong Si Barbang Biar, Ong ah siah, genahang soring aturu."

Artinya:

Anak menangis semalaman, gunakan sarana daun lonta yang dituliskan mantra "Iki Ong Si Barbang Biar, Ong ah siah". Daun lontar tersebut kemudian diletakkan di bawah tempat tidur si anak.

3. Sakit diare

7 Cara Mengobati Anak Sakit Menurut Lontar BaliIlustrasi Anggota Tubuh (Perut dan Punggung) (IDN Times/Mardya Shakti)

"Ta rare mising sa, kulit buah delima, bras bang, urap akena wetengnya. Yanya grah sa, don bulun bawang, adas jamokena."

Artinya:
Obat anak diare dengan menggunakan sarana kulit buah delima, dan beras merah. Semua bahan diaduk, lalu dilulurkan ke perutnya. Kalau badannya panas, gunakan sarana daun bawang merah dan minyak adas, kemudian usapkan di bagian dadanya.

"Ta rare mising sa, miana cemeng, uyah, pamor bubuk, urap akena wetengnya. Pupuknya sentul sakawit."

Artinya:

Obat untuk anak diare menggunakan sarana daun miana cemeng, garam, dan bubuk kapur sirih. Bahan dicampur, kemudian dibalurkan di bagian perut si anak.

"Ta rare missing sa, don blimbing wesi, atin bawang, tahap. Pupusernya : gamongan, musi."

Artinya:

Obat untuk anak diare menggunakan sarana daun belimbing besi dan hati bawang merah. Bahan ini dicampur, dihaluskan, dan diminun. Pada bagian perut dibalurkan bahan yang terbuat dari buah gamongan dan musi yang dihaluskan.

4. Perut kembung

7 Cara Mengobati Anak Sakit Menurut Lontar BaliIlustrasi anak sakit. (unsplash.com/Annie Spratt)

"Ta rare bengka sa, padang blulang, uyah areng, tahap."

Artinya:

Obat untuk anak yang perutnya kembung, menggunakan sarana berupa rumput dan garam hitam diaduk dan diminum.

"Ta rare bengka sa, mbung muncuk jarak, we arak, pipis urap akena ring weteng. Malih wangwange kayu manis, wayaning jasa pinge."

Artinya:

Obat untuk anak yang perutnya kembung menggunakan sarana bambu muda, pucuk daun jarak, dan arak. Semua bahan dihaluskan, kemudian dibalurkan pada perut, tambahkan daun katuk atau daun kayu manis.

5. Untuk kencing seret atau sedikit

7 Cara Mengobati Anak Sakit Menurut Lontar BaliIlustrasi anak sakit. (unsplash.com/Jordan Whitt)

"Ta rare sret awarih mwang bengka sa, don ketimun gantung, jambe nguda, mahmah sami raris tambus wus rateng, pres kacerin lengis tanusan, tahap."

Artinya:

Obat untuk anak yang kencingnya sedikit atau seret dan perutnya kembung, bisa menggunakan sarana daun buah ketimun gantung dan buah jambe muda. Bahan tersebut dibungkus dengan daun mirip seperti pepes, lalu dibakar. Setelah matang, diperas. Airnya dicampur dengan minyak kelapa sedikit saja, kemudian diminum.

6. Badan kaku

7 Cara Mengobati Anak Sakit Menurut Lontar BaliIlustrasi anak-anak (IDN Times/Aryodamar)

"Ta rare awaknya anganceng (kekeh) sa, lengis bawang bang, cekuh, we cuka, lengis tanusan urap akena."

Artinya:

Obat untuk anak yang badannya kaku menggunakan sarana minyak bawang merah, kencur, air cuka, dan minyak kelapa asli. Bahan dicampur dan dibalurkan ke bagian tubuh anak yang kaku.

7. Anak muntah-muntah

7 Cara Mengobati Anak Sakit Menurut Lontar BaliIlustrasi anak sakit. (unsplash.com/Jan Kopřiva)

"Ta rare ngutah sa, jangan ulam,kunyit katumbah, sebar wetengnya."

Artinya:

Obat untuk anak yang muntah menggunakan sarana daun salam, kunir, dan ketumbar. Kemudian bahan dicampur dan dibalurkan di bagian perut si anak.

Cara pengobatan tradisional berdasarkan Usadha Rare di atas masih sering digunakan sampai sekarang. Namun itu hanya sebagai pengobatan awal saja. Apabila sakitnya tak kunjung sembuh, sebaiknya segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik.

Ari Budiadnyana Photo Community Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya