Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

10 Potret Ogoh-ogoh di Denpasar Selatan, dari Arang dan Daun

Ogoh-ogoh Denpasar Selatan. (Dok. Pribadi/Ari Budiadnyana)

Penulis: Community Writer, Ari Budiadnyana

Beberapa banjar yang ada di wilayah Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, membuat ogoh-ogoh setelah mendapat lampu hijau dari wali kota Denpasar dan gubernur Bali untuk melaksanakan pawai. Beberapa ogoh-ogoh di Kecamatan Denpasar Selatan mengikuti lomba yang diadakan oleh Pasikian Yowana Kota Denpasar.

Para sekeha teruna atau para pemuda di masing-masing banjar membuat ogoh-ogoh berbagai tema dan wujud. Satu di antaranya yang unik adalah ogoh-ogoh dari bahan arang, kulit telur, dan daun bambu. Berikut 10 potret ogoh-ogoh di Denpasar Selatan.

1. Gerubug, ogoh-ogoh karya Banjar Dukuh Mertajati, Kelurahan Sidakarya. Ogoh-ogoh ini bercerita mengenai keadaan dunia yang sedang dilanda pandemik COVID-19. Uniknya, ogoh-ogoh ini dibuat menggunakan bahan arang untuk menutupi permukaan badannya. Ogoh-ogoh ini mendapatkan juara pertama di Kecamatan Denpasar Selatan

Gerubug, Banjar Dukuh Mertajati, Sidakarya. (Dok. Pribadi/Ari Budiadnyana)

2. Masih tentang pandemik COVID-19, Banjar Pegok, Kelurahan Sesetan membuat ogoh-ogoh dengan judul Gering Durga. Gering Durga mengisahkan tentang wabah penyakit yang diturunkan oleh kekuatan Dewi Durga saat sasih (Bulan) tertentu

Gering Durga, Banjar Pegok, Sesetan. (Dok. Pribadi/Ari Budiadnyana)

3. Satya, ogoh-ogoh karya Banjar Lantang Bejuh, Kelurahan Sesetan, bercerita mengenai persaingan antara Dewi Kadru dan Dewi Winata yang merupakan istri dari Rsi Kasyapa. Rsi Kasyapa diceritakan memiliki 14 istri, yang merupakan anak dari Bhagawan Daksa dengan paras menawan

Satya, Banjar Lantang Bejuh, Sesetan. (Dok. Pribadi/Ari Budiadnyana)

4. Kebanda Gering, bercerita mengenai bencana besar COVID-19 yang meninggalkan cerita luka, kesedihan, dan penderitaan bagi umat di seluruh dunia. Ogoh-ogoh karya Banjar Gaduh, Kelurahan Sesetan ini berhasil memperoleh juara kedua dalam lomba ogoh-ogoh yang diadakan oleh Pasikian Yowana Kota Denpasar

Kebanda Gering, Banjar Gaduh, Sesetan. (Dok. Pribadi/Ari Budiadnyana)

5. Ogoh-ogoh dari Banjar Kaja, Kelurahan Sesetan mengambil judul Dana Maya Sandhi. Dana berarti uang atau harta. Sedangkan Maya adalah samar, dan Sandhi adalah kekuatan atau kesaktian. Jadi Dana Maya Sandhi memiliki makna kekuatan uang yang maha sakti

Dana Maya Sandhi, Banjar Kaja, Sesetan. (Dok. Pribadi/Ari Budiadnyana)

6. Bhuta Cuil, ogoh-ogoh dengan ukuran sangat besar dari Banjar Kaja, Kelurahan Panjer. Bhuta Cuil merupakan makhluk halus dari arwah-arwah yang telantar

Bhuta Cuil, Banjar Kaja Panjer. (Dok. Pribadi/Ari Budiadnyana)

7. Ogoh-ogoh dari bahan organik ini adalah karyanya Banjar Tengah, Kelurahan Sidakarya. Sisiknya menggunakan kulit telur dan di bagian bulu menggunakan daun bambu

Ogoh-ogoh Banjar Tengah, Sidakarya. (Dok. Pribadi/Ari Budiadnyana)

8. Ogoh-ogoh Hidimba Antaka adalah karya Banjar Sekar Kangin, Kelurahan Sidakarya. Hidimba Antaka adalah raksasa yang sangat menyeramkan dan gemar memakan daging manusia

Hidimba Antaka, Banjar Sekar Kangin, Sidakarya. (Dok. Pribadi/Ari Budiadnyana)

9. Ratu Gede Sambangan, ogoh-ogoh dari Banjar Dangin Peken, Kelurahan Sanur adalah karya Jro Mangku Apel Hendrawan. Ogoh-ogoh ini bercerita mengenai Sesuhunan yang mengayomi lingkungan Banjar Dangin Peken. Ia memiliki sifat pemurah dan penolong umat yang berkelakuan baik. Ia juga akan menyeramkan kepada umat yang berkelakuan tidak baik. Hal ini disebut dengan istilah Dewa Ye, Bhuta Ye

Ratu Gede Sambangan, Banjar Dangin Peken, Sanur. (Dok. Pribadi/Ari Budiadnyana)

10. Ogoh-ogoh Yamadipati dari Banjar Tengah, Kelurahan Sesetan. Ogoh-ogoh ini menggunakan perhiasan badong (di area dada dan leher) dari bahan kertas koran bekas

Ogoh-ogoh Yamadipati dari Banjar Tengah, Kelurahan Sesetan. (Dok. Pribadi/Ari Budiadnyana)

Ogoh-ogoh karya pemuda di banjar Kecamatan Denpasar Selatan ini akan diarak pada malam Pengerupukan. Pawai ogoh-ogoh dilakukan di area banjar dan desa setempat secara terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Selamat menyambut Nyepi ya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
IDN Times Hyperlocal
EditorIDN Times Hyperlocal
Follow Us